Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Jerman Bersumpah Bersatu Lawan Rusia dan China

Kompas.com - 16/07/2021, 05:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Angela Merkel bersumpah bekerja sama untuk melawan agresi Rusia dan tindakan anti-demokrasi China.

Pernyataan tersebut disampaikan kedua pemimpin negara itu dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington DC, AS, pada Kamis (15/7/2021).

"Kami bersama dan akan terus bersama untuk membela sekutu sayap timur kami di NATO melawan agresi Rusia," kata Biden pada konferensi pers bersama Merkel.

Baca juga: Joe Biden Tingkatkan Upaya untuk Hadapi Serangan Ransomware di AS

Dia menambahkan, kedua negara akan membela prinsip-prinsip demokrasi dan hak-hak universal ketika mereka melihat China atau negara lain berupaya merusak masyarakat yang bebas dan terbuka.

Washington dan Berlin adalah sekutu utama NATO. Namun, hubungan kedua negara sempat merenggang di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS Donald Trump.

Di sisi lain, Biden dan Merkel sudah saling mengenal dan bekerja selama bertahun-tahun. Keduanya berjanji untuk memperkuat hubungan antara kedua negara ke depan.

Sementara itu, “Negeri Paman Sam” mengungkapkan kekhawatirannya mengenai proyek pipa Nord Stream 2 dari Rusia sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Biden Umumkan Proses Penarikan Pasukan AS di Afghanistan Selesai 31 Agustus

Pasalnya, proyek pipa gas raksasa tersebut dianggap akan merugikan Ukraina dan akan meningkatkan ketergantungan Eropa akan gas Rusia.

AS menginginkan agar Jerman memastikan bahwa Rusia tidak dapat menggunakan jaringan pipa tersebut untuk membahayakan Ukraina atau sekutu lainnya di Eropa timur.

Proyek pipa Nord Stream 2 bernilai sekitar 11 miliar dollar AS (Rp 159 triliun) dan diharapkan selesai pada September.

Jaringan pipa tersebut akan melewati sekutu AS, Ukraina, yang berpotensi menghilangkan biaya transit yang sangat berharga.

Baca juga: Biden: Tidak Terhindarkan Afghanistan Dapat Jatuh di Tangan Taliban

Jerman dan AS juga tidak setuju atas kebijaksanaan bermitra dengan China dalam sejumlah proyek bisnis.

Selain itu, Biden dan Merkel akan saling melihat dan menghadapi serangkaian masalah yang lebih luas.

Keduanya juga mengungkapkan keinginan mereka untuk memperkuat hubungan transatlantik yang sempat menurun di era Trump.

"Kerja sama antara AS dan Jerman kuat dan kami berharap untuk melanjutkannya, dan saya yakin kami akan melakukannya," kata Biden.

Baca juga: Serangan Ransomware Besar-besaran Menyasar AS, Biden Hadapi Tekanan

Biden tercatat berkali-kali memanggilnya teman baik, teman pribadi, dan teman Amerika Serikat.

"Saya menghargai persahabatan," kata Merkel, pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Biden di Gedung Putih.

Dia juga menggarisbawahi peran AS dalam membangun Jerman yang bebas dan demokratis setelah Perang Dunia II.

Baca juga: Peringati Kemerdekaan AS, Joe Biden: Mau Divaksin Berarti Patriotik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com