SYDNEY, KOMPAS.com - Sensor Covid-19 instan yang diharapkan dapat dipasang di sejumlah tempat kerja esensial di masa mendatang, kini tengah dikembangkan lebih lanjut oleh tim peneliti dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia bersama para mitranya.
Perangkat ini rencananya akan dirilis untuk komersial pada awal 2022.
Sensor Soterius Scout yang diperkenalkan oleh RMIT pada Jumat (9/7/2021) dapat mendeteksi keberadaan sejumlah kecil virus Covid-19 serta variannya hanya dalam waktu semenit, untuk memberikan tanda bebas virus saat seseorang memasuki lingkungan kerja.
Baca juga: Australia Bersiap Menuju Normal Baru dengan 4 Fase Ini
Tim peneliti berhasil menciptakan prototipe tersebut, dan mereka menyampaikan teknologi ini akan diproduksi di Australia serta dipasang di sejumlah tempat kerja esensial maupun lokasi dengan tingkat lalu lintas orang yang tinggi, termasuk rumah sakit, panti jompo, hotel karantina, bandara, dan sekolah, pada masa mendatang.
Sensor ini menggunakan mikroelektronika yang fleksibel dan nanoteknologi sintetis yang mengikat virus sasaran sehingga memungkinkan pendeteksian yang spesifik dan mencegah diagnosis positif yang salah.
Sejumlah komponen utama dalam teknologi itu melibatkan fabrikasi mikro biosensor dan manufaktur elektronik yang canggih.
Salah satu pencipta Soterius, Dr Alasdari Wood, mengatakan bahwa perangkat sensor virus lingkungan yang berkembang saat ini berukuran besar, boros daya, dan hanya dapat mendeteksi satu jenis virus saja.
Namun, sensor Soterius Scout dapat dikenakan sebagai penanda pribadi dan dapat mendeteksi hingga 8 galur (strain) virus.
Baca juga: Warga Australia Geram Satu Keluarga Positif Covid-19 dari Indonesia Diizinkan Masuk ke Dalam Negeri