NAYPIYDAW, KOMPAS.com - Rusia akan mengirimkan bantuan 2 juta dosis vaksin ke Myanmar pada Juli ini, ketika terjadi lonjakan kasus dan kematian akibat Covid-19 di sana.
Jenderal Min Aung Hlaing yang memimpin kudeta Myanmar mengatakan wabah Covid-19 telah menyebar dengan cepat.
"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya ingin 2 juta (dosis) dan mereka akan memberi," ujar Aung Hlaing tentang permintaan vaksin Covid-19 ke Rusia, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: RS Thailand Tawarkan Vaksin Covid-19 Moderna Lewat Shopee
Pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa vaksin Covid-19 permintaan Myanmar telah dalam perjalanan.
Mengutip Al Jazeera, Myanmar mencatat ada 4.320 kasus Covid-19 pada Jumat (9/7/2021), rekor untuk 2 hari berturut-turut. Sedangkan, ada 63 kematian karena virus tersebut.
Min Aung Hlaing mengatakan pada Juni bahwa dia sedang mencari 7 juta dosis vaksin Covid-19 Rusia.
Myanmar disebut sebagai salah satu negara yang paling serius mengalami gelombang Covid-19, dengan manajemen penanganan yang berantakaan karena konflik politik nasional setelah kudeta militer.
Baca juga: China Suplai Lebih dari 480 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Seluruh Dunia
Wabah Covid-19 di Myanmar dilaporkan juga telah menjangkit di penjara, termasuk di penjara Insein, yang terkenal kejam, di mana setidaknya 40 tahanan dilaporkan dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (8/7/2021).
Pada awal pandemi, banyak narapidana di Lapas Insein jatuh sakit dan beberapa meninggal, tetapi hanya ada sedikit tes Covid-19 untuk narapidana.
Banyak pakar kesehatan mengatakan bahwa tingkat infeksi Covid-19 sebenarnya di Myanmar jauh lebih tinggi, karena sangat minimnya pengujian dan kurangnya petugas kesehatan yang beroperasi.
Baca juga: Korea Utara Tolak Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, Ini Alasannya
Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang secara terbuka membantu junta militer Myanmar, yang telah melangsungkan kudeta dan tindakan keras mematikan terhadap warga sipil pro-demokrasi.
Sementara, junta militer menyebut sebagian besar dari warga sipil yang dibunuh dan ditangkap olehnya adallah "teroris" yang menghasut kekerasan.
Min Aung Hlaing mengatakan bahwa Myanmar sangat ingin membuat vaksin Covid-19 sendiri dan Rusia bersedia membantu.
Pada Juli, Rusia akan mengirim delegasi untuk memeriksa pabrik produksi vaksin Myanmar. Namun, ia tidak memberikan informasi lebih lanjut.
Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, protes terhadap kudeta oleh junta militer juga berlanjut di beberapa wilayah Myanmar.
Baca juga: Pfizer dan BioNTech: Suntikan 3 Dosis Vaksin Covid-19 Lebih Manjur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.