Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, China Umumkan Panda Raksasa Tidak Lagi Terancam Punah

Kompas.com - 10/07/2021, 10:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Panda raksasa bukan lagi hewan terancam punah di alam liar. 

Setelah bertahun-tahun melakukan upaya konservasi, pejabat China kini menggolongkan panda raksasa sebagai hewan rentan, dengan populasi di luar penangkaran mencapai 1.800.

Kepala departemen konservasi alam dan ekologi Kementerian Lingkungan China, Cui Shuhong, mengatakan reklasifikasi adalah hasil dari “kondisi kehidupan yang lebih baik dan upaya China dalam menjaga habitat mereka tetap terintegrasi”.

Baca juga: Kabar Panda Hamil di Jepang jadi Peruntungan Harga Saham

Menurutnya pengumuman itu mencerminkan upaya nasional China untuk melestarikan keanekaragaman hayati dalam beberapa tahun terakhir.

Pihak berwenang telah bekerja untuk memperluas habitat panda raksasa dan menanami kembali hutan bambu untuk memberi makan mereka.

Jumlah harimau Siberia, macan tutul amur, gajah Asia, dan ibis jambul juga “terlihat meningkat”, sebagai hasil dari upaya konservasi yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir, ujat Cui mengatakan pada konferensi pers minggu ini melansir Guardian pada Jumat (9/7/2021).

Keputusan dari otoritas konservasi China sendiri datang lima tahun setelah International Union for Conservation of Nature (IUCN) menghapus panda raksasa dari daftar spesies yang terancam punah dan mengklasifikasikannya sebagai rentan.

Banyak ahli China membantah keputusan tersebut pada saat itu. Mereka beralasan bahwa pernyataan itu menyesatkan dan akan menyebabkan kepuasan (yang terlalu dini) di China.

Apa lagi, panda raksasa itu dianggap sebagai “harta nasional China.” Sejak 1950-an, hewan-hewan ini telah digunakan sebagai bagian dari diplomasi internasional Beijing.

Baca juga: Panda Bernama Xin Xing Mati sebagai Pahlawan Setelah Melahirkan 36 Anak ke Dunia

Pengumuman minggu ini disambut dengan gembira di media sosial. Tagar terkait di Weibo telah dibaca hampir 10 juta kali.

“Indah, berita bagus,” kata salah satu unggahan.

“Ini menunjukkan semua upaya telah terbayar. Sudah selesai dilakukan dengan baik."

Sementara netizen yang lain mendesak para konservasionis China untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

“Ini memang awal yang baik, tetapi masih ada ancaman bagi spesies ini. Jangan santai.”

Pengamat mengatakan masalah konservasi juga terkait dengan diplomasi Beijing dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: [VIDEO] Panda Raksasa Berlatih Kung Fu dengan Manusia Salju di Kebun Binatang Moskwa

Juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, pada Kamis (8/7/2021) mengatakan “konsep bahwa pegunungan yang rimbun dan air yang jernih sebanding dengan emas dan perak telah mengakar di kalangan masyarakat di China.

“Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memperkuat kerja sama internasional dalam pelestarian ekologi dan pengelolaan lingkungan untuk bersama-sama,” katanya.

Panda, bagaimanapun, masih menghadapi ancaman jangka panjang.

IUCN mengatakan perubahan iklim dapat menghancurkan lebih dari 35 persen habitat bambu mereka dalam 80 tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com