Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Lalu Kelam, Masyarakat Venezia Coba Tutupi Pulau Angker Poveglia

Kompas.com - 09/07/2021, 18:40 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

ROMA, KOMPAS.com - Poveglia. Nama ini merujuk ke pulau yang berlokasi 5 km dari Venezia, Italia, yang dijadikan sebagai rumah sakit jiwa sekaligus pusat karantina raksasa.

Hanya saja bukan sembarang karantina, juga tidak seperti umumnya rumah sakit jiwa yang jamak ditemui di masyarakat umum.

Sebanyak 160 ribu pasien karantina itu meninggal, atau dalam versi berbeda, dibunuh dan dibakar hidup hidup di pulau itu.

Baca juga: Film Persepsi, Kisah 4 Orang Bertahan Hidup di Rumah Angker demi 1 Juta Dollar

Sementara rumah sakit jiwanya, yang berdiri seratus tahun setelah operasi karantina massal tersebut, dianggap sebagai tempat penyiksaan daripada penyembuhan.

Kisah menyeramkan berseliweran dari mulut ke mulut masyarakat Venezia. Mereka yang memiliki gejala sakit, dilaporkan langsung diangkut ke pulau itu.

Sebelum ada tes PCR seperti sekarang, antara yang sakit yang sehat, sulit terbedakan. Yang jelas, mereka dibiarkan di pulau tersebut, jika sudah melemah akan dibakar hidup hidup. Sebanyak 160 ribu orang jadi korban karantina massal di pulau ini.

Saat ini nelayan yang menjaring ikan di perairan dekat Poveglia mengungkapkan, kadang menemukan tulang manusia di jaringnya. Atau mendengar jeritan tidak jelas dari reruntuhan bangunan disana.

Kisah tentang rumah sakit jiwa lebih menyeramkan. Konon, ada dokter yang hobi eksperimen dengan pasiennya. Metode pengeboran kepala pasien sering dilakukan.

Siapa yang menolak, akan dijatuhkan dari menara. Suatu hari, dokter tersebut juga terjatuh dari menara itu. Ada yang menyebut bunuh diri, versi lain menyatakan dilemparkan oleh pasien yang marah.

Baca juga: Nekat Mudik Malam Hari, Siap-siap Diisolasi di Tempat Angker Puncak Bogor

Dulu, kisah kisah menyeramkan itu masih bisa diredam, tapi kini, karena zaman digital, sudah menyebar seantero dunia.

"Kami malu dengan masa lalu itu. Juga ingin menghormati ribuan korban yang meninggal disana,“ kata Paolo, salah satu warga Venezia yang ditemui Kompas.com. "Tapi sebagian besar warga Venezia mendengar kisah kisah semacam itu,“ imbuhnya.

Ingin lebih merasakan atmoser Poveglia, Kompas.com bersama dua Urban Explorer (Urbex) Swiss, nekat mengunjungi pulau yang dijuluki Island of The Death itu.

Nekat karena kunjungan itu berisiko. Bukan hanya kemungkinan akan diganggu makhluk halus di pulau itu, yang sering dialami Urbex lainnya, namun juga berisiko berurusan dengan penegak hukum, lantaran pulau itu terlarang alias ditutup untuk umum.

Kami berangkat dari Lucerne, Swiss Tengah, yang berjarak 600 km dari Venezia, dengan ketidakpastian yang menggelayut.

Belum lagi harus berhadapan protokol kesehatan lintas negara yang merepotkan waktu dan biaya. "Lebih baik sewa tur ke sana,“ saran seorang kawan yang menetap di Venezia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com