Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Isaac Newton, Temukan Teori Penting Lewat Banyak Kebetulan

Kompas.com - 08/07/2021, 17:22 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Tak lama pasca-meninggalnya ilmuwan ternama Galileo Galilei, tepatnya pada
4 Januari 1643, lahirlah sosok yang disebut sejarah sebagai salah satu ilmuwan paling penting.

Dia, yang lahir di dusun Woolsthorpe, Britania Raya, tak hanya mengambil ide Galilei tentang ilmu matematika gerak, tapi juga membawa karyanya semakin jauh, memenuhi hampir semua yang belum dicapai ilmuwan Italia itu.

Bayi mungil itu bernama Isaac Newton--yang bahkan dianggap tidak bisa bertahan hidup sejak hari pertama kelahirannya karena kondisinya terlalu lemah.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Isaac Newton, Ilmuwan Jenius yang Takut Kritik

Tapi, Newton bertahan sampai usia 84 tahun, di mana hidupnya banyak diisi oleh teori rumit, yang sampai sekarang pun masih sangat bermanfaat bagi dunia.

Sewaktu sekolah, Newton tak langsung menjadi jenius. Dia bahkan hanya sedikit menguasai ilmu aritmatika dan lebih menonjol pada kemampuan bahasa Latin.

Pada Juni 1661, Newton masuk ke perguruan tinggi di Trinity College, Cambridge. Saat itu, revolusi ilmiah sedang terjadi di sana.

Pada tahun 1665-1666, wabah besar menyerang yang dikenal sebagai "Great Plague of London" membuat Newton tak bisa keluar rumah--sebuah kondisi yang amat kita kenal saat ini.

Dengan semangat muda yang menggebu, beserta kuliah yang belum selesai, Newton tentu tak berdiam saja di rumah.

Tahun-tahun selama berada di rumah itulah yang disebut "annus mirabilus" atau tahun keajaiban. Pemikiran moncernya keluar begitu saja. Newton seolah kejatuhan banyak teori baru--dan tentu saja karena dia sebenarnya memang jenius.

Baca juga: Berisi Piramida Giza hingga Kiamat, Catatan Isaac Newton Ini Dilelang

Menemukan Kalkulus dan Teori Optik

Pekerjaan rumah dari studi Newton membawanya pasa satu makalah penting. Sebagai matematikawan muda, dirinya sudah menemukan "masalah baru" ini di bangku kuliah.

Karena wabah dan mahasiswa terpaksa dipulangkan, Newton terombang-ambing sendirian di rumah, hingga akhirnya menyelesaikan makalahnya.

Makalah inilah cikal bakal ilmu kalkulus.

Newton juga tak pernah berhenti bereksperimen, termasuk memakai beberapa prisma yang ada kamarnya--yang saking getolnya, malah membuat jendelanya bolong.

Pengamatan dan berkali-kali pengamatan kemudian, bolongnya jendela itu adalah sejarah karena di hari itu, Newton menemukan apa yang disebut teori optik.

Baca juga: Menghitung Gaya dengan Hukum Newton II

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com