Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Juli 2005: Serangan Bom di Kereta London, Puluhan Tewas

Kompas.com - 07/07/2021, 13:31 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - 7 Juli 2005. Hari biasa yang tenang di London, Inggris. Tampak tiga orang berangkat dari Leeds, menuju Luton. Di sana, mereka bertemu rekannya, untuk kemudian bersama-sama menuju stasiun King's Cross London, dan menaiki kereta.

Keempat orang itu tampak biasa-biasa saja. Tanpa kesan mencurigakan sedikit pun andaikata semua orang tahu bahwa ransel yang mereka bawa, berisi sesuatu yang bisa meledakkan kota.

08.30 waktu London. Kereta bergerak. Keempat orang ini nyatanya tidak satu tujuan, melainkan berpencar. Menuju timur dan barat di Jalur Lingkar dan ke arah selatan lewat Jalur Piccadilly.

Baca juga: Kisah Operasi Pasukan Khusus GIGN Perancis Selamatkan Menara Eiffel dari Ledakan Teroris

Dua puluh menit kemudian, ransel yang dibawa masing-masing orang merusak hari tenang yang tipikal di London.

Ledakan pun terjadi tanpa menunggu lama, serentak menghantam kereta api di Russell Square, membunuh 26 orang dan melukai lebih dari 340 lainnya.

Tak cukup sampai di situ, ledakan juga menghatam Aldgate, membunuh 7 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya.

Disusul area Edgware Road, yang membunuh 6 orang dan melukai lebih dari 160 lainnya.

Sementara yang terakhir, pembawa bom keempat, keluar dari stasiun bawah tanah, menaiki bus yang penuh sesak menuju Hackney.

Di dalam bus celaka itulah dia meledakkan perangkatnya, yang punya berat sekitar 10 pon berisi bahan peledak tinggi.

Tavistock Square jadi tempat ledakan berikutnya. Menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Baca juga: Bom Mobil Guncang Pangkalan Militer Kolombia, 36 Tentara Terluka

Kejadian serius ini dikenal sebagai tragedi bom London, atau juga disebut serangan 7/7.

Serangan bom bunuh diri terkoordinasi pada sistem transit London ini, dikonfirmasi sudah
"merobek" tiga kereta di London Underground, menewaskan 39 orang.

Satu jam kemudian, 13 orang dikonfirmasi tewas saat bom meledak di dek atas bus di Tavistock Square.

Tercatat, lebih dari 700 orang terluka dalam empat serangan mematikan yang dilakukan serentak itu.

Baca juga: Bom Meledak di Afghanistan, 11 Orang Termasuk Anak-anak Tewas

Dunia berduka. Tapi beberapa isu konspirasi mengiringi insiden ini. Media Iran mengklaim bahwa pengeboman ini didalangi oleh Barat untuk membenarkan "perang melawan teror".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com