Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sekte "Pegulat Roh" Doukhobor, 200 Tahun Disiksa Kekaisaran Rusia karena Dianggap Sesat

Kompas.com - 02/07/2021, 17:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CASTLEGAR, KOMPAS.com - Mengalami penganiayaan selama lebih dari dua abad oleh Rusia karena dianggap "sesat", Doukhobor, kelompok etno-religius kecil yang memisahkan diri dari Gereja Ortodoks Timur pada awal 1700-an, beremigrasi secara massal ke Kanada pada tahun 1899.

Berada di tebing, di atas Sungai Columbia Kanada Barat, tepat di luar kota kecil Castlegar, harmoni-harmoni yang indah memenuhi udara.

Saya duduk di taman Pusat Penemuan Doukhobor, tepatnya di bawah patung novelis besar Rusia Leo Tolstoy, sambil mendengarkan rekaman paduan suara Doukhobor.

Baca juga: Kuburan Massal Ditemukan, Diduga Terkait Sekte Agama Cahaya Baru Ilahi

Lagu itu seperti gabungan melodi dari Crosby, Stills & Nash yang dilantunkan dalam bahasa Rusia.

"Ketika Doukhobor bernyanyi, seperti ada kekuatan," kata Ryan Dutchak, direktur museum dan budaya pusat serta anggota paduan suara yang aktif.

"Anda akan merinding mendengarnya. Seperti Anda masuk dalam sejarah, membuat hubungan yang kuat dengan nenek moyang Doukhobor di Rusia dan Kanada."

Ketika kebanyakan turis mengunjungi wilayah pegunungan West Kootenay British Columbia untuk menikmati kegiatan luar ruangan yang menantang, saya malah merenungkan novelis Tolstoy dan menembus dunia Doukhobor yang istimewa dan sedikit dijelajahi.

Doukhobor adalah kelompok etno-religius kecil asal Rusia yang memisahkan diri dari Gereja Ortodoks Timur pada awal 1700-an.

Mereka mengalami penganiayaan karena dianggap "sesat" selama lebih dari dua abad oleh kaisar dan permaisuri Rusia berturut-turut.

Mereka kemudian beremigrasi secara massal ke Kanada pada tahun 1899.

Emigrasi adalah perpindahan dari tanah kelahiran ke negeri lain untuk tinggal menetap di sana.

Sebagai penganut ajaran non-kekerasan dan egalitarianisme yang taat, kelompok itu adalah kawan bagi pemikiran Tolstoy yang asketis.

Simpati terhadap pasifisme (aliran yang menentang perang) dan gaya hidup komunal non-materialistis mereka, Tolstoy memiliki peran penting dalam emigrasi kelompok itu - bahkan menyumbangkan royalti dari novelnya berjudul Resurrection untuk mendanai perjalanan mereka.

Baca juga: Kakek 77 Tahun Pimpin Sekte Seks, Para Gadis Tunduk dan Rela Dilecehkan

Seorang ibu yang mengikuti aliran sekte Doukhobor di Kanada.ASIF MASIMOV via BBC INDONESIA Seorang ibu yang mengikuti aliran sekte Doukhobor di Kanada.
Terletak di sebelah timur Vancouver, Pusat Penemuan Doukhobor (Doukhobor Discovery Center) berdiri di atas susunan bata merah indah yang diapit oleh ladang yang teratur dan pohon apel yang rimbun.

Seekor merpati putih yang hinggap di sisi gudang mengantar saya masuk, dan sebuah tanda bertuliskan "Kerja keras dan Hidup Damai" di atas teras pintu masuk menunjukkan suasana industrial yang tenang di dalam.

Dikelilingi halaman berumput, beberapa ruang pameran yang dikuratori dengan cermat menggambarkan perjalanan panjang Doukhobor dari Rusia ke Kanada, dengan gaya hidup komunal yang erat, yang pernah menjadi ciri khas mereka.

Kelompok ini di Kanada dikenal dengan aliran pasifisme, vegetarisme, dan paduan suara bahasa Rusianya yang merdu.

Beberapa sejarawan menunjukkan kesamaan mereka dengan Quaker dan Mennonites. Yang lain menyebut mereka sebagai proto hippies.

Doukhobor memiliki etos kerja yang kuat sehingga telah lama dikagumi karena keterampilan pertukangan dan pertanian mereka.

Ketika pemerintah Kanada mencari petani perintis untuk membuka lahan pada tahun 1890-an, tidak ada kandidat yang lebih baik.

"Kepercayaan Doukhobor yang paling utama adalah bahwa roh Tuhan bersemayam di dalam setiap makhluk hidup," kata Dutchak.

"Prinsip ini cocok untuk sejumlah keyakinan agama Doukhobor, termasuk penolakan ikon agama, penekanan pada kesetaraan, kolektivitas, non-kekerasan dan pasifisme."

Dutchak dipaksa memeluk Katolik walaupun neneknya berasal dari komunitas Doukhobor di Saskatchewan.

Dia kemudian tertarik pada aliran ini setelah menghadiri festival Hari Peter Castlegar di bulan Juni, yang acaranya mencakup perayaan doa, nyanyian, dan makan masakan tradisional Rusia.

"Saya tertarik dengan ide-ide mereka tentang kesetaraan dan pasifisme," katanya kepada saya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com