Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebabkan Kecelakaan Massal Tour de France, Pelaku Selfie Merasa Bodoh dan Malu

Kompas.com - 02/07/2021, 10:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BREST, KOMPAS.com - Wanita berusia 30 tahun yang menjadi pelaku selfie penyebab kecelakaan massal di Tour de France, merasa bodoh dan malu atas perbuatannya.

Pengakuan itu diungkapkannya kepada jaksa kota Brest, Camille Miansoni, pada Kamis (1/7/2021).

Ia juga mengaku khawatir atas tingginya perhatian publik kepadanya, hingga menderita pelecehan verbal.

Baca juga: Pelaku Selfie yang Sebabkan Kecelakaan Tour de France Ditangkap, Langsung Diadili

"Tersangka mengungkapkan perasaan malu dan takut tentang konsekuensi dari tindakannya," kata jaksa Miansoni kepada wartawan pada konferensi pers yang disiarkan langsung oleh beberapa saluran TV Perancis.

"Dia mengatakan khawatir tentang perhatian media atas apa yang dia sebut 'kebodohan'," tambah Miansoni dikutip dari AFP.

Kepala polisi lokal Nicolas Duvinage mengatakan, ada lebih dari 4.000 komentar publik di Facebook yang membicarakan si pelaku selfie, beberapa di antaranya mendekati hasutan untuk melakukan kekerasan.

"Kita harus tetap masuk akal dan tenang di jejaring sosial," katanya pada konferensi pers.

"Tersangka memiliki beberapa kerentanan pribadi dan kita perlu menghindari main hakim sendiri tanpa pengadilan di media (massa) atau media sosial."

Pelaku tidak disebutkan namanya. Ia ditangkap pada Rabu (30/6/2021), lima hari setelah kecelakaan massal Tour de France yang menyebabkan puluhan pebalap luka-luka dan memar, lalu satu peserta tangannya patah.

Kronologi selfie berujung tragedi

Pembalap Tim B&B KTM Bryan Coquard dari Perancis (kanan) dan pebalap Tim Alpecin Fenix tergeletak di tanah setelah jatuh pada etape pertama balapan sepeda Tour de France edisi ke-108, 197 km antara Brest dan Landerneau, pada 26 Juni. 2021.AFP PHOTO/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT Pembalap Tim B&B KTM Bryan Coquard dari Perancis (kanan) dan pebalap Tim Alpecin Fenix tergeletak di tanah setelah jatuh pada etape pertama balapan sepeda Tour de France edisi ke-108, 197 km antara Brest dan Landerneau, pada 26 Juni. 2021.
Jaksa Miansoni menjelaskan, wanita itu menonton balapan bersama pasangannya saat perlombaan melewati beberapa kilometer dari rumah mereka di pedesaan Britanny.

Mengenakan mantel kuning cerah, dia berdiri di pinggir lintasan sambil menghadap kamera, dan memegang papan karton besar bertuliskan "Ayo! Kakek dan nenek".

Tulisan di papannya ditujukan untuk kakek-neneknya yang sedang menonton TV di rumah seperti jutaan orang Perancis lainnya.

Ia tidak menyadari ada pebalap yang melaju kencang di belakangnya. Kontestan Tour de France asal Jerman, Tony Martin, kemudian menabraknya yang berujung penundaan lima menit.

Kecelakaan Martin menyebabkan efek domino karena disusul jatunya pebalap-pebalap lain yang saling menabrak.

Wanita itu, yang mengenakan mantel kuning, tampak ketakutan ketika dia menyadari betapa parah kesalahannya.

Namun dia kemudian kabur dan menghilang di dalam kerumunan. Papan tandanya dia bawa sambil dilipat di bawah lengannya.

Baca juga: Ketika Selfie Jadi Tragedi, Momen Kecelakaan Massal di Tour de France akibat Penonton Asyik Foto

Martin yang memenangi etape Tour de France enam kali, sebelumnya menyerukan hukuman berat.

Pebalap Tim Jumbo–Visma itu masih bisa balapan, tetapi pebalap Spanyol Marc Soler harus keluar karena kedua tangannya patah.

Soler pada Rabu berkata ke surat kabar La Vanguardia Spanyol, dia hendak untuk mengajukan komplain resmi tentang wanita itu.

Menurut keterangan jaksa Miansoni, pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan keputusan akan segera dibuat apakah akan mendakwanya, dengan menempatkan orang lain dalam bahaya karena kelalaian, dan menyebabkan cedera tubuh yang tidak disengaja.

Sebelumnya pada Kamis, penyelenggara Tour de France mengatakan, pihaknya menarik pengaduan hukum terhadap pelaku.

Baca juga: Detik-detik Penonton Selfie di Lintasan Balap Tour de France Timbulkan Kecelakaan Massal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com