ANKARA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona telah memaksa jutaan pengungsi Suriah yang tinggal di Turki masuk lebih dalam ke jurang kemiskinan.
Dilansir VOA, banyak yang harus menanggung utang besar untuk bertahan hidup.
Laporan terbaru penelitian Bulan Sabit Merah Turki dan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyatakan, saat ini Turki menampung hampir 4 juta pengungsi.
Sebagian besar dari mereka adalah warga Suriah yang melarikan diri dari konflik selama satu dekade.
Sebagian lagi tidak diizinkan secara hukum untuk bekerja, tapi mencari pekerjaan informal di sektor-sektor seperti konstruksi, pertanian, atau perhotelan.
Baca juga: Lindungi Pengungsi, Turki Didesak Buka Perbatasan dengan Suriah
Ketika pandemi virus corona melanda, tindakan lockdown Turki menutup banyak pekerjaan itu.
Manajer operasi Turki untuk Federasi Palang Merah Internasional, Jonathan Brass, mengatakan bahwa nasib pengungsi itu sangat berisiko.
"Pandemi semakin membatasi kemampuan orang untuk mendapatkan dan kemudian membayar kebutuhan dasar, mulai air, perawatan kesehatan, sampai listrik," ujarnya.
"Sebagai akibatnya, risiko jatuh ke tindakan yang lebih sulit. Seperti misal berhutang," tambahnya.
Baca juga: Angelina Jolie Kunjungi Pengungsi Korban Konflik Mali di Burkina Faso
Laporan itu menyebut, tingkat utang di antara pengungsi Suriah di Turki telah meningkat sebesar 50 persen pada tahun lalu. Ini memaksa mereka untuk mengadopsi berbagai strategi bertahan hidup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.