Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Warisan Abadi Seo Taiji, Kpop dan BTS Tak Akan Pernah Ada

Kompas.com - 27/06/2021, 11:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Pitchfork

KOMPAS.com - 11 April 1992, tiga remaja berusia dua puluhan bermain di acara musik Korea Selatan untuk pertama kalinya.

Mereka, Seo Taiji, Hyun-Seok, dan Lee Juno, menamakan dirinya sebagai Seo Taiji and Boys.

Penampilan lip-sync itu memang tak semulus yang dibayangkan. Profesional industri musik mapan Korsel yang juga menonton aksi mereka kurang terkesan.

Baca juga: Mengenal Seo Taiji and Boys, Boyband Pertama yang Membesarkan KPop

"Sepertinya Anda tidak berusaha keras," ujar salah satu juri yang menilai penampilan mereka.

Dengan tanggapan itu, nyanyian dan tarian Seo Taiji and Boys untuk pertama kalinya di layar kaca yang membawakan single "Nan Arayo" ini, bisa saja menguap begitu saja.

Bahkan juri memberi nilai terendah untuk penampilan mereka. Seolah tak mengetahui bahwa tiga pria dengan penampilan necis yang baru saja tampil adalah masa depan musik Korea.

Tapi toh sejarah Kpop dimulai malam itu juga. "Nan Arayo" dari album self-titled Seo Taiji and Boys, tanpa diduga langsung menggempur tangga lagu Korea.

Melesat tak terbendung, menuju puncak, tak terkalahkan selama 18 minggu berturut-turut. Musik Korea tak lagi sama detik itu juga.

Baca juga: Ternyata, Pelopor Kpop Dulunya Anak Metal

Penulis Noah Yoo, dalam ulasan album musik penting mingguan di Pitchfork, menyebut bahwa Seo Taiji dan kawan-kawan pada saat itu belum menyadari efek dari apa yang mereka tampilkan.

"Mereka tidak mengetahuinya pada saat itu, tetapi Seo Taiji and Boys akan menjadi prototipe untuk semua grup Kpop yang akan datang," tulis Noah.

"Perpaduan antara hip-hop, techno, dan rock, yang biasa disebut “rap dance, telah menjadi musik anak muda pertama di Korea Selatan," tambahnya.

Baca juga: Benarkah Fans KPop Terbesar ada di Indonesia?

Saat itu, Korsel bahkan belum mengenal Kpop. Di era itu, musik sejenis folk-lah yang sedang booming. Musik Amerika alias musik kulit hitam, belum menemukan jalannya.

Baru pada album perdana Seo Taiji and Boys, musik Amerika mulai terdengar--hingga menjadi semakin besar. Seo Taiji mengolah musik dengan tempo tinggi. Aksi panggungnya berorientasi pada tari-tarian. Bahkan yang sangat Amerika: Mereka berani memasukkan unsur hip hop.

Genre dilebur, tak ada batas lagi. Koreografi sengaja dipilih memakai pola yang rumit: Inilah blueprint, cetak biru yang sampai sekarang jadi patokan Kpop.

Kesuksesan besar "Nan Arayo" segera diikuti single lain, seperti "You, In the Fantasy", “Come Back Home”, sampai “Classroom Idea”.

Halaman:
Sumber Pitchfork
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com