Ayah dan anak itu menjaga agar apinya tetap menyala, dan membuat segala perlengkapan dari bahan yang mereka temukan di hutan.
Hidup nampaknya begitu mudah bagi Lang, hingga kondisi kesehatan Thanh menurun. Membuat Lang gelisah dan gugup.
"Selama bertahun-tahun, Lang sering terjaga di tengah malam, berjaga jika terjadi hal buruk kepada ayahnya," ujar Cerezo.
Ketika akhirnya ditemukan dan dibawa ke peradaban, Lang kaget dan takjub dengan perkembangan teknologi.
Cerezo menuturkan, Lang terpukau dengan bola lampu, dan mengaku dia tidak pernah menikmati cahaya saat malam.
Baca juga: Hidup di Hutan Baik untuk Usus Anak-Anak
Selain itu, Lang pada 2013 juga melihat televisi untuk pertama kalinya. Meski saat itu sudah diberi tahu ayahnya selama dalam pengasingan.
Saat ini, Lang memang sudah menghabiskan waktu di masyarakat. Namun, dia tetap mengabaikan aturan sosial yang ada.
Cerezo juga berujar, humor Lang laksana bayi, di mana dia tertawa hanya melihat mimik wajah dan diajak bermain petak umpet.
"Lang adalah anak-anak. Dia tidak tahu apa pun. Kebanyakan orang tahu baik dan buruk. Namun tidak demikian dengan dia," jelasnya.
Baca juga: Nenek Sebatang Kara yang Tinggal di Hutan Dapat Bantuan Pondok Beserta Isinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.