Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Temuan Spesies "Manusia Naga" di China

Kompas.com - 26/06/2021, 12:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

HARBIN, KOMPAS.com – Para peneliti mengungkapkan hasil penelitian mereka terhadap tengkorak manusia purba di China yang dijuluki “Manusia Naga”.

Jika dilegitimasi, spesies yang diberi nama resmi Homo longi itu akan menggantikan Homo neanderthalensis alias Neanderthal sebagai kerabat terdekat Homo sapiens alias manusia.

Temuan tersebut dipublikasikan melalui paper ilmiah di jurnal Cell yang dirilis pada Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Studi: Wabah Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba Selama 20.000 Tahun

Melansir New Zealand Herald, Sabtu (26/6/2021), para peneliti sebelumnya meyakini bahwa Homo sapiens dan Homo neanderthalensis dianggap terkait secara intrinsik.

Kedua spesies ini merupakan saudara kandung evolusioner yang hidup berdampingan, kawin, dan kemungkinan bertarung satu sama lain.

Namun kini, setelah “Manusia Naga” alias Homo longi ditemukan, para peneliti menduga spesies ini memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan Homo sapiens daripada Neanderthal.

"Kami menemukan garis keturunan kita yang telah lama hilang," tulis Xijun Ni, seorang profesor paleoantropologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing, dalam paper itu.

Baca juga: Penemuan Spesies Baru Manusia Purba di Israel, Diduga Nenek Moyang Neanderthal

Dari hasil analisis yang dilakukan para ahli, tengkorak “Manusia Naga” tersebut kemungkinan adalah laki-laki berusia sekitar 50 tahun.

Setelah dilakukan rekonstruksi komputer terhadap tengkorak itu, “Manusia Naga” memiliki rongga mata besar, alis tebal, mulut lebar, dan gigi besar.

"Fosil itu adalah salah satu fosil tengkorak manusia terlengkap di dunia," kata penulis lain dalam paper itu, Qiang Ji dari Universitas Hebei GEO.

Namun, para peneliti baru menemukan tengkoraknya saja karena tidak ada tulang lain yang selamat.

Baca juga: Mumi Anak Serigala Purba Berusia 56.000 Tahun Ditemukan Utuh di Kanada

Kendati demikian, temuan itu memberikan informasi yang cukup bagi para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana tampilannya.

Para peneliti mengatakan, temuan utama mereka dari hasil analisis terhadap tengkorak tersebut adalah ukuran tengkorak dang otak.

Tengkorak “Manusia Naga” tersebut digali pada 1933 lalu disimpain dan kondisinya terpelihara dengan baik hingga saat ini.

Setelah itu, tengkorak tersebut dianalisis dengan teknologi termodern sehingga didapatkan angka bahwa tengkorak itu berusia 146.000 tahun.

Baca juga: Para Ilmuwan di Rusia Temukan Badak Berbulu Generasi Terakhir di Perut Anjing Purba Zaman Es

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com