Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bully Wanita yang Unggah Kritik soal Islam, 13 Pemuda Perancis Didakwa

Kompas.com - 24/06/2021, 18:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

PARIS, KOMPAS.com - Sebanyak 13 anak muda dari berbagai lokasi di Perancis menghadapi dakwaan atas kasus perundungan online terhadap seorang remaja, yang mengunggah kritik terhadap Islam secara online.

Belasan remaja yang melakukan perundungan online itu, disebut telah mengirimkan ribuan pesan kekerasan. Mereka kini terancam hukuman penjara dan denda.

Baca juga: Mengeluh Mainan Seks Miliknya Rusak, PNS Ukraina Ini Di-bully

Pengadilan dua hari yang berakhir Selasa (22/6/2021), adalah kasus pertama sejak Perancis membentuk pengadilan baru, untuk menuntut kejahatan online pada Januari.

Langkah itu dibuat dalam upaya menghukum dan mencegah perundungan di dunia maya.

Tuduhan dalam persidangan termasuk pelecehan online, ancaman kematian online, dan ancaman pemerkosaan online.

Remaja, yang diidentifikasi secara publik hanya dengan nama depannya, Mila, telah menerima ancaman pembunuhan karena videonya yang mengkritik Islam diunggah ke Instagram dan TikTok.

Dia pertama kali mulai mengunggah videonya dua tahun lalu, ketika berusia 16 tahun.

Newsweek pada Rabu (23/6/2021) mewartakan, dalam pengadilan Mila yang menggambarkan dirinya sebagai seorang ateis.

"Saya tidak suka agama apa pun, bukan hanya Islam," klaimnya.

Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan mengkhawatirkan tentang kebebasan berekspresi, kebebasan untuk mengkritik, dan penghormatan terhadap jutaan Muslim Perancis.

Tapi yang terpenting, kasus ini dilihat sebagai peradilan terkait “kekuatan” dunia online.

Jaksa berharap kasus ini dapat menjadi peringatan untuk siapa saja yang menganggap enteng bahaya penggunaan internet secara negatif.

Baca juga: Seorang Ibu Ketahuan Jual Foto Seksinya di Internet, Tak Berhenti Meski Di-bully

Salah satu terdakwa mengaku ingin menjadi “polisi”. Yang lain mengatakan dia hanya ingin mengumpulkan lebih banyak pengikut dengan membuat orang tertawa.

Beberapa membantah melakukan kesalahan, sementara yang lain meminta maaf.

Tetapi sebagian besar mengaku telah mengunggah komentarnya tanpa berpikir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com