Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNESCO Serukan Great Barrier Reef Warisan Dunia "Dalam Bahaya"

Kompas.com - 22/06/2021, 15:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - UNESCO mengatakan Great Barrier Reef adalah Situs Warisan Dunia yang "dalam bahaya" karena kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Badan budaya PBB itu menyerukan bahwa sistem terumbu karang terbesar di dunia harus diturunkan ke daftar pada pertemuan bulan depan.

Ia telah mendesak Australia untuk mengambil "tindakan percepatan" terhadap penanganan pemanasan global, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (22/6/2021). 

Baca juga: Air Terjun Terbesar di Afrika Mengering karena Perubahan Iklim

Namun, pemerintah Australia mengatakan akan "sangat menentang" rekomendasi tersebut.

Masalah Great Barrier Reef adalah bagian dari perselisihan yang sedang berlangsung antara UNESCO dan pemerintah Australia mengenai status ikonik tersebut.

Terumbu karang, yang membentang sejauh 2.300 km di lepas pantai timur laut Australia, memperoleh peringkat sebagai Warisan Dunia pada 1981 karena "kepentingan ilmiah dan intrinsiknya yang luar biasa".

Baca juga: Kali Ini, AS-China Sepakat Perangi Perubahan Iklim

Setelah UNESCO pertama kali memperdebatkan status "dalam bahaya" Great Barrier Reef pada 2017, Canberra berkomitmen lebih dari 3 miliar dollar Australia untuk meningkatkan kesehatan terumbu karang.

Namun, beberapa peristiwa pemutihan karang dalam 5 tahun terakhir telah menyebabkan hilangnya karang secara luas.

Para ilmuwan mengatakan alasan utamanya adalah naiknya suhu laut sebagai akibat dari pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

Baca juga: AS Akan Gandeng China untuk Tangani Perubahan Iklim

Australia tetap enggan untuk berkomitmen pada aksi iklim yang lebih kuat dan menolak tekanan untuk menandatangani target nol emisi bersih pada 2050.

Negara ini, pengekspor besar batu bara dan gas, belum memperbarui tujuan iklimnya sejak 2015. Target pengurangan emisi saat ini adalah 26-28 persen dari tingkat 2005 pada 2030.

Kelompok lingkungan mengatakan keputusan PBB menyoroti tindakan iklim Australia yang lemah.

"Rekomendasi dari UNESCO jelas dan tegas bahwa pemerintah Australia tidak berbuat cukup untuk melindungi aset alam terbesar kita, terutama pada perubahan iklim," kata Richard Leck, Kepala Kelautan untuk World Wide Fund for Nature-Australia.

Baca juga: Pemerintahan Biden Masukkan Risiko Perubahan Iklim dalam Strategi Militer AS

Namun, pemerintah Autralia mengatakan pihaknya "terkejut" dengan keputusan itu, menyebutnya sebagai "kebalikan dari jaminan sebelumnya dari pejabat PBB" bahwa langkah itu tidak akan diambil.

"Perubahan iklim adalah satu-satunya ancaman terbesar bagi semua ekosistem terumbu karang dunia...dan ada 83 Warisan Dunia alami yang menghadapi ancaman perubahan iklim, sehingga tidak adil untuk hanya memilih Australia," kata Menteri Lingkungan Australia Sussan Ley.

Ley mengatakan kepada parlemen, "Australia percaya bahwa salah menargetkan terumbu karang yang dikelola terbaik di dunia untuk masuk daftar potensi 'dalam bahaya' ini."

Baca juga: Kisah Orang Kaya Australia Habiskan Hartanya demi Atasi Perubahan Iklim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com