Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laboratorium Wuhan Jadi Kandidat Penghargaan Sains untuk Penelitian Covid-19

Kompas.com - 21/06/2021, 17:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

 BEIJING, KOMPAS.com - Institut Virologi Wuhan (WIV) telah terdaftar sebagai salah satu kandidat untuk Penghargaan Prestasi Luar Biasa Sains dan Teknologi, atas penelitian Covid-19-nya.

Pencalonan kandidat yang diajukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China 2021 itu muncul, ketika teori asal usul Covid-19 menyorot kemungkinan kebocoran laboratorium, terus mendapatkan daya tarik utamanya di Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya teori itu pernah secara luas dianggap sebagai konspirasi kontroversial.

Baca juga: Peneliti di Lab Wuhan Membantah Covid-19 Bocor dari Tempatnya

Pada tahap awal pandemi Covid-19, pihak berwenang China mengaitkan kasus pertama virus dengan pasar di Wuhan. Teori yang berkembang adalah wabah itu disebabkan oleh virus yang berpindah dari hewan ke manusia.

Tetapi sekarang, pejabat AS telah menyarankan bahwa mungkin ada bukti bahwa virus itu secara tidak sengaja bocor dari laboratorium China.

China telah membantah keras klaim tersebut, membela laboratorium, dan menuduh media Barat menyebarkan desas-desus dan terlibat dalam kampanye kotor.

Lalu pada Jumat (18/6/2021), Akademi Ilmu Pengetahuan China menerbitkan daftar kandidat untuk penghargaan pencapaian luar biasa tahunannya, termasuk laboratorium Wuhan.

Penghargaan ini sering diberikan kepada para peneliti yang telah "menunjukkan prestasi yang signifikan dalam lima tahun terakhir," menurut Global Times, sebuah surat kabar yang dikelola pemerintah China.

Direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan WIV, Shi Zhengli dan Yuan Zhiming, juga terpilih sebagai kontributor luar biasa di antara anggota lembaga penelitian.

WIV mengidentifikasi patogen Covid-19 dan menyelesaikan pengurutan dan isolasi genom virus pada waktu yang tepat, serta menentukan bahwa virus "berbagi reseptor fungsional yang sama dengan virus SARS," menurut akademi tersebut melansir Newsweek pada Senin (21/6/2021).

Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan

Penghargaan ini juga mencantumkan banyak pencapaian penelitian lain oleh para ilmuwan WIV. Dinyatakan bahwa "kelompok penelitian telah menyelesaikan penelitian identifikasi patogen yang paling komprehensif dan sistematis atas Covid-19."

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengarahkan pejabat intelijen untuk meningkatkan upaya menyelidiki asal usul virus corona, termasuk teori laboratorium Wuhan.

Presiden ke-46 AS itu mengungkapkan bahwa komunitas intelijen Amerika tidak yakin apakah virus itu muncul dari hewan atau kebocoran laboratorium yang tidak disengaja.

Media AS membantah ketika mantan Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negerinya Mike Pompeo pertama kali mempromosikan teori kebocoran laboratorium tahun lalu.

Keputusan pemerintahan Biden untuk meninjau kembali teori asal usul Covid-19 itu, menandai perubahan signifikan dari penolakan teori secara luas pada tahap awal pandemi.

Selama konferensi pers Kamis (17/6/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan para ilmuwan WIV layak dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran, tetapi malah disalahkan oleh negara-negara Barat atas virus corona.

Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com