NIZHNY NOVGOROD, KOMPAS.com - Jasad seorang mahasiswi S2 asal Amerika Serikat (AS) yang hilang empat hari sejak Selasa (15/6/2021), ditemukan di Rusia pada Sabtu (19/6/2021).
Penyelidik lalu menahan seorang pria yang diduga membunuh wanita tersebut.
Media-media Rusia mengidentifikasi wanita itu sebagai warga negara AS berusia 34 tahun bernama Catherine Serou.
Baca juga: Jack Ma Hilang Lagi dari Sorotan Publik
Awal pekan ini penyelidik mengatakan, seorang wanita asing berusia 34 tahun yang tinggal di luar Nizhny Novgorod, kota sekitar 420 kilometer di timur Moskwa, hilang setelah masuk ke mobil orang asing.
Mereka mengatakan, dia pindah ke Rusia pada 2019 untuk menimba ilmu di program magister hukum Universitas Negeri Lobachevsky, Nizhny Novgorod.
Pada Sabtu, Komite Investigasi yang menyelidiki kejahatan besar di Rusia, berkata telah menemukan mahasiswi asing yang hilang.
"Hari ini, sebagai hasil dari operasi pencarian skala besar, jasad gadis itu ditemukan," kata Komite Investigasi dalam pernyataan yang dikutip AFP, tanpa menyebutkan nama korban.
Komite menambahkan bahwa polisi telah menahan seorang warga Nizhny Novgorod kelahiran 1977, karena dicurigai melakukan pembunuhan.
"Ia berulang kali dihukum karena pelanggaran berat dan terutama kejahatan kriminal berat," ungkapnya.
Baca juga: Hilang pada 1975, Dompet Perempuan AS Ini Ditemukan 46 Tahun Kemudian
Penyelidik melanjutkan, komunikasi terakhir wanita itu sebelum hilang adalah dengan ibunya tepat setelah pukul 18:30 waktu setempat pada Selasa.
Korban berkata bahwa dia pergi naik mobil bersama orang tak dikenal.
Tim pencari dan para relawan lalu mencari Serou di area hutan luar kota, tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.
Pada Jumat (18/6/2021) ibu Serou, Beccy, mengatakan kepada radio AS NPR dari Mississippi, putrinya pindah ke Nizhny Novgorod pada 2019.
Serou pada Selasa malam mengiriminya pesan teks terakhir yang berbunyi, "Di dalam mobil dengan orang asing. Aku berharap tidak diculik."
Beccy Serou menambahkan, dirinya waktu itu berharap putrinya kembali dengan selamat karena dia adalah mantan marinir AS yang pernah bertugas di Afghanistan, menurut NPR.
Sang ibunda juga menuturkan, putrinya sedang terburu-buru kembali ke klinik karena menyelesaikan pembayaran, dan mungkin menumpang mobil yang lewat daripada menunggu taksi online.
Kedutaan AS di Moskwa mengonfirmasi kematian Serou ketika dihubungi oleh AFP, dan mengatakan pihaknya terus mengikuti penyelidikan pihak berwenang Rusia.
Serou berencana kembali ke Amerika Serikat untuk meniti karier sebagai pengacara imigrasi.
Baca juga: Kecanduan Olahraga, Tubuh Gadis Ini Jadi Kurus Kering dan Hampir Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.