Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kontroversi Julian Assange: Dari Pemerkosaan sampai Pemilu AS

Kompas.com - 19/06/2021, 18:09 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Pada Agustus 2015, jaksa Swedia membatalkan penyelidikan atas tiga tuduhan terhadapnya. Namun, otoritas Swedia terus melakukan penyelidikan atas tuduhan pemerkosaannya. Membuatnya tetap berada di dalam kedutaan Ekuador di London.

Assange juga sempat jadi "pemain aktif" di pemilihan presiden AS. Saat itu, WikiLeaks mulai mempublikasikan komunikasi internal dari Partai Demokrat dan kampanye kandidat Demokrat Hillary Clinton pada 2016.

Dirinya tidak pernah merahasiakan permusuhan pribadinya terhadap Clinton. Kebocoran jelas ditujukan merusak kampanyenya secara maksimal.

Baca juga: Apakah Pendiri WikiLeaks Julian Assange Akan Diekstradisi ke AS?

Sejumlah pakar keamanan siber independen dan lembaga penegak hukum AS mengonfirmasi bahwa data tersebut diperoleh peretas yang terkait dengan badan intelijen Rusia, tapi hal ini dibantahnya.

Pada Januari 2017, sebuah laporan intelijen AS yang tidak diklasifikasikan menyatakan bahwa Assange dan WikiLeaks telah menjadi bagian penting dari kampanye perang hibrida canggih yang diatur oleh Rusia melawan AS.

Pada Mei 2017, ketika mendekati tahun kelimanya di bawah tahanan rumah di kedutaan Ekuador di London, jaksa Swedia mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan penyelidikan atas tuduhan pemerkosaan terhadapnya.

Lalu pada 11 April 2019, Ekuador menarik tawaran suakanya kepadanya, dengan alasan pelanggaran berulang terhadap hukum internasional dan ketentuan terkait masa jabatannya di kedutaan.

Baca juga: Pamela Anderson Besuk Pendiri WikiLeaks Julian Assange di Penjara

Assange kemudian mendapatkan persetujuan tertulis dari pemerintah Inggris bahwa dirinya "tidak akan diekstradisi ke negara di mana dia dapat menghadapi penyiksaan atau hukuman mati".

Presiden Ekuador Lenín Moreno kemudian mengizinkan polisi Inggris memasuki kedutaan untuk menangkapnya. Meskipun tak lagi jadi subjek penyelidikan di Swedia, dirinya masih dicari karena tidak muncul di pengadilan Inggris.

Dia juga menjadi sasaran surat perintah ekstradisi yang luar biasa dari AS untuk kejahatan komputer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com