BOSTON, KOMPAS.com - Seorang profesor di Boston, AS, baru-baru ini merancang apa yang disebut sebagai "kertas pendingin" untuk mengontrol suhu dalam ruangan. Kertas ini diklaim bisa menggantikan fungsi AC.
Kertas khusus ini bisa memantulkan panas dari atap, bahkan menyedot panas dari rumah dan bangunan.
Ini bisa menggantikan peran pendingin udara atau AC, yang dampaknya secara lingkungan amat negatif. Di AS, pemakaian AC diperkirakan mengeluarkan sekitar 117 juta ton karbon dioksida setiap tahunnya.
Baca juga: Perangi Pemanasan Global, Ilmuwan Ciptakan Cat Paling Putih di Dunia
Yi Zheng, sang penemu, adalah profesor teknik mesin dan industri di Universitas Northeastern.
Menurut blog Universitas Northeastern yang dikutipThe Hill, kertas penyerap panas temuan profesor Yi Zheng 100 persen bisa didaur ulang.
"Membuat rumah dan bangunan tetap dingin dengan sendirinya, tanpa memerlukan listrik," tulisnya.
Kertas ini juga diklaim bisa mendinginkan suhu ruangan sebanyak 10 derajat Fahrenheit, dan menghemat bengkaknya pengeluaran akibat pemakaian listrik.
Di AS, tiga perempat dari semua rumah memiliki AC, yang menggunakan sekitar 6 persen dari semua listrik yang diproduksi di AS. AC juga menghabiskan biaya sekitar 29 miliar dollar AS per tahun untuk pemilik rumah.
Baca juga: 5 Cara Menghemat Listrik, Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global
Penemuan revolusioner Zheng ini bekerja melalui "struktur mikro berpori dari serat alami" di dalam kertas pendingin. Hal ini bisa menyerap kehangatan dan memancarkannya kembali dari bangunan.
Kertas pendingin ini terbuat dari kertas biasa, tapi bahan berwarna terang mengandung "nano".
Produk ini dapat melapisi bangunan dan rumah, memantulkan sinar matahari dari interior, bahkan menyerap panas. Ketika kertas didaur ulang pun, fungsinya masih sebaik aslinya.
"Saya terkejut ketika saya mendapatkan hasil yang sama," kata Zheng, dilansir The Hill.
"Kami pikir mungkin akan ada 10 persen, 20 persen kerugian, tapi tidak," tambahnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Hak Paten Penemuan AC untuk Willis Carrier
Untuk usahanya inj, jurnal American Chemical Society Applied Materials & Interfaces menampilkan penemuannya.
Zheng pun memenangkan hibah National Science Foundation CAREER Award untuk penelitiannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.