Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama 10 Bayi Kembar Pertama di Dunia: Ibu Ditahan, Keberadaan Bayi Simpang Siur

Kompas.com - 19/06/2021, 15:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

PRETORIA, KOMPAS.com - Kisah wanita Afrika Selatan yang mengklaim melahirkan 10 bayi kembar (decuplet) yang memecahkan rekor dunia, berubah penuh dengan drama.

Pasalnya bayi yang diklaim telah dilahirkan belum terlihat di depan umum. Sementara baik ayah dan ibu bayi-bayi itu mengeluarkan pernyataan mengejutkan beberapa hari terakhir.

Baca juga: Diklaim Sudah Lahir, Keberadaan 10 Bayi Kembar Pertama Dunia Jadi Misteri

Otoritas kesehatan Afrika Selatan menahan Gosiame Sithole minggu ini. Dia dilaporkan untuk pemeriksaan psikiatri.

Hal itu mendorong pengacaranya mengancam akan mengajukan tindakan hukum, agar dia dibebaskan.

Ada outlet media Afrika Selatan kini melaporkan bahwa hasil uji tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa Sithole hamil bayi kembar.

Sementara seorang menteri tinggi pemerintah Afrika Selatan menjanjikan bahwa misteri itu akan terpecahkan minggu depan.

Akhirnya, surat kabar yang pertama kali memecahkan cerita “mungkin benar atau mungkin tidak” dari ducaplet pertama di dunia ini itu mengklaim membuka investigasi privat.

Pretoria News kembali mengadakan penyelidikan untuk memverifikasi cerita Sithole, dan menuduh pemerintah telah "menutupi proporsi raksasa" dari kondisi sebenarnya.

Baca juga: Wanita di Afrika Selatan Mengandung 10 Anak Kembar Pertama di Dunia

Kronologi pemberitaan

Kontroversi dimulai hampir dua minggu lalu dengan berita eksklusif dari Pretoria News. Isinya menyatakan bahwa Sithole (37 tahun), telah melahirkan lima bayi secara normal dan lima melalui operasi caesar.

Jika itu benar, kelahiran tersebut akan menjadi kelahiran terbanyak yang pernah terjadi di dunia.

Ketika cerita itu menjadi berita utama di seluruh dunia, keberadaan Sithole segera diperbincangkan.

Tapi, otoritas kesehatan setempat mengatakan mereka tidak memiliki catatan tentang peristiwa semacam itu (kelahiran 10 bayi). Berbagai rumah sakit yang diduga terlibat juga mengaku tidak tahu.

Kemudian, ayah bayi-bayi itu, Tebogo Tsotetsi, mengatakan dia tidak percaya decuplet itu ada.

"Ketidakpastian saat ini dan wacana publik tentang decuplets menjadi perhatian utama keluarga, terutama karena tidak adanya bukti keberadaan decuplets selain pesan telepon dan whatsapp dari ibu," kata keluarganya dalam sebuah pernyataan pada (15/6/2021).

Keraguan tersebut memicu kritik terhadap Pretoria News, yang lalu mengumumkan sedang meninjau laporannya.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan Terapung dalam Kotak Kayu di Sungai

Pada Rabu (16/6/2021), perusahaan induk Independent Media menegaskan posisinya dan membela laporan asli.

Induk Pretoria News itu menyatakan bahwa surat kabarnya adalah korban dari “kampanye yang diatur untuk mendiskreditkan cerita tersebut.”

Dikatakan bahwa penyelidikan lanjutan “telah mengungkap bahwa wanita yang menjadi berita utama internasional terkait kelahiran 10 anak, dirawat di rumah sakit milik pemerintah di Pretoria. Dia disebut benar telah melahirkan bayinya pada hari.”

“Tidak jelas apa yang terjadi pada bayi-bayi itu dan bagaimana kondisi kesehatan mereka.”

Media lokal itu melanjutkan dengan menuduh, tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa rumah sakit tempat Sithole melahirkan gagal merawatnya, dan tidak siap untuk kedatangan 10 bayi.

"Ada kemungkinan bahwa telah terjadi kelalaian medis yang ekstrem," kata surat kabar itu, seraya menambahkan bahwa mereka yakin ada "proporsi raksasa yang ditutup-tutupi."

Keesokan harinya, Sithole dibawa ke Rumah Sakit Tembisa untuk dievaluasi—di luar kehendaknya, menurut pengacaranya, Refiloe Mokoena.

"Dia menolak dibawa ke Rumah Sakit Tembisa untuk evaluasi kejiwaan, karena dia merasa sangat sehat," kata pengacara itu kepada IOL.

“Dia kemudian menginstruksikan saya untuk menemaninya ke RS Tembisa. Dan ketika kami tiba di rumah sakit, mereka langsung membawanya ke bangsal 14, bangsal psikiatri.”

Menurutnya, petugas mengatakan Sithole sekarang dalam tahanan mereka. Mereka tidak akan mengizinkan pengacara dan tim psikolog yang Sithole minta untuk hadir,” kata Mokoena.

“Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit Tembisa, Sithole menegaskan bahwa dia sekarang ditahan di luar kehendaknya,” tambah pengacara itu, menjelaskan bahwa dia telah diminta untuk melakukan proses hukum.

Baca juga: Bayi Ini Diberi Nama Hypertext Mark-up Language, Disingkat HTML

Menurut Eyewitness News, saat Sithole berada di Rumah Sakit Tembisa, tim medis memeriksanya secara fisik.

“Evaluasi medis menunjukkan bahwa tidak ada kehamilan. Itu juga menunjukkan bahwa tidak ada bekas luka fisik yang mengindikasikan operasi caesar baru-baru ini," kata sumber tersebut.

Pejabat pemerintah belum mengonfirmasi hal itu, tetapi Menteri Pembangunan Sosial Afrika Selatan Lindiwe Zulu mengatakan pada Jumat (18/6/2021) bahwa penyelidikan hampir berakhir.

“Kami memiliki urusan yang yang perlu diselesaikan (terlebih dulu),” kata Zulu melansir Daily Beast.

Dia tidak mengonfirmasi atau menyangkal apakah decuplet itu benar-benar ada. Tapi malah menambah kebingungan dengan jawabannya, ketika ditanya tentang klaim Media Independen tentang tuduhan pemerintah menutup-nutupi.

"Ya, tuduhan itu liar, tetapi tidak ada asap tanpa api," katanya.

Baca juga: Ibu yang Melahirkan 9 Bayi Sekaligus Sempat Hampir Mati karena Kehabisan Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com