PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara disebut sudah mulai mengalami krisis pangan, di mana harga pisang bisa mencapai sekitar Rp 640.000.
Dalam beberapa pekan terakhir, pakar sudah memperingatkan negara itu akan menderita penyusutan bahan pangan.
Pemimpin Kim Jong Un pun mengakui, negaranya kini mulai berada dalam situasi pelik karena makanan berkurang.
Baca juga: Kim Jong Un Akui Korea Utara Krisis Pangan
Dalam rapat akbar Partai Buruh Korea, Kim mengungkapkan bahan pangan mulai langka karena badai yang mengamuk tahun lalu.
Daily NK melaporkan, di ibu kota Pyongyang satu kilogram pisang kini dijual dengan harga 32 poundsterling, atau sekitar Rp 640.000.
Jika satu kilogram berisi setidaknya tujuh buah pisang, maka harganya per buah adalah 4,57 poundsterling, atau Rp 91.000.
Bulan lalu, Radio Free Asia memberitakan petani di Korea Utara diwajibkan memberikan dua liter urine.
Dilansir Daily Mirror Kamis (17/6/2021), oleh pemerintah setempat urine itu akan dijadikan bahan membuat pupuk.
Adapun pengakuan Kim Jong Un bahwa negaranya menderita kekurangan makanan menjadi perhatian banyak kalangan.
Baca juga: Kim Jong Un Akui Kondisi Pangan Korea Utara Sedang Menegangkan
Sebab, dia dikenal tidak pernah mengakui jika negaranya dalam masalah. Tahun lalu, misalnya. Dia meengaskan tidak ada virus corona di negaranya.
The Washington Post mengutip pakar melaporkan, meski kekurangan pangan, kecil kemungkinan Korea Utara bakal mengalami kelaparan.
Pada awal Juni, Dewan Keamanan PBB diminta untuk mencabut sanksi karena masalah kekurangan pangan Korut.
Tomas Ojea Quintana, pelapor PBB untuk Korut mengemukakan, virus corona membuat ekonomi negara tersebut terjun bebas.
Baca juga: Kim Jong Un: Korea Utara Siap Berdialog atau Berkonfrontasi dengan AS
Quintana menerangkan, perdagangan dengan sekutu utamanya, China, menukik ke bawah hingga 90 persen pada Maret dan April.
Lembaga think tank The Korea Development Institute berujar, Korea Utara diprediksi bakal mengalami kekurangan 1,35 juta ton pangan tahun ini.
Pemerintah Korea Utara disebut membutuhkan setidaknya 5,75 juta ton makanan setiap tahunnya untuk bertahan.
Korea Utara kekurangan pangan selain karena badai dan banjir, mereka juga kekurangan peralatan pertanian.
Baca juga: AS Umumkan Kebijakan Baru terhadap Korea Utara, Bertujuan Denuklirisasi Semenanjung Korea
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.