Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Mobil Guncang Pangkalan Militer Kolombia, 36 Tentara Terluka

Kompas.com - 16/06/2021, 15:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BOGOTA, KOMPAS.com – Sebuah bom mobil meledak di dalam pangkalan militer Kolombia di Cucuta yang merupakan wilayah perbatasan.

Melansir Global News, ledakan tersebut terjadi pada Selasa (15/6/2021). Sebanyak 36 orang dilaporkan terluka dengan tiga di antaranya dalam keadaan kritis.

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano langsung meninjau pangkalan militer yang diguncang ledakan bom mobil tersebut.

Baca juga: Kuda Nil Kokain Milik Pablo Escobar Jadi Ancaman Lingkungan di Kolombia

Dalam kunjungannya, Molano menggambarkan ledakan itu sebagai serangan teroris keji yang menargetkan tentara Kolombia dan berusaha melukai tentara sebanyak mungkin.

Molano mengatakan, ledakan di pangkalan militer itu terjadi tak lama selepas pukul 15.00 pada Selasa.

Mulanya, seorang pria yang menyamar sebagai tentara mengendarai pikap putih memasuki pangkalan. Lalu, kendaraan tersebut meledak.

Kedutaan Besar AS di Bogota menulis di akun Twitter-nya bahwa beberapa personel militer AS berada di pangkalan itu ketika ledakan terjadi.

Baca juga: 24 Demonstran Tewas dalam Protes Anti-pemerintah di Kolombia

Namun, tentara-tentara AS tersebut tidak terluka. Kedutaan Besar AS di Bogota menambahkan, para tentara AS tersebut di pangkalan itt untuk melakukan latihan.

Molano mengatakan, kelompok pemberontak terbesar di Kolombia, Tentara Pembebasan Nasional, kemungkinan berada di balik ledakan itu.

Kendati demikian, Molano tidak membeberkan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya tersebut.

Molano juga tak menutup kemungkinan bahwa ledakan tersebut bisa saja melibatkan kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia.

Baca juga: Kritik Akses Pendidikan di Kolombia, Aktivis Cilik Ini Diancam Dibunuh

Kelompok pemberontak ini menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah Kolombia pada 2016.

Cucuta merupakan ibu kota negara bagian North Santander dan terletak di wilayah perbatasan Kolombia dengan Venezuela.

Di wilayah tersebut, beberapa kelompok kriminal memperebutkan rute perdagangan narkoba dan memanfaatkan perbatasan untuk menyelundupkan bahan bakar dan senjata.

Tahun lalu, satu kelompok pelatih dan penasihat militer AS dari Brigade Pasukan Bantuan Keamanan Pertama menghabiskan waktu di pangkalan militer di Cucuta.

Baca juga: PBB Mengutuk 66 Pembantaian di Kolombia Sepanjang 2020

Di sana, mereka membantu militer Kolombia untuk merencanakan operasi antinarkotika.

Ledakan itu terjadi ketika protes anti-pemerintah mulai mereda di Kolombia.

Pada Selasa, para pemimpin protes mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan aksi yang telah berlangsung selama tujuh pekan.

Baca juga: Monolit Emas Muncul di Kolombia, Dianggap Pengontrol Semua Monolit

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com