Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Desak Warga Palestina “Lawan” Parade Bendera Israel di Yerusalem

Kompas.com - 15/06/2021, 18:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

YERUSALEM, KOMPAS.com - Hamas meminta warga Palestina untuk "menentang" parade bendera Israel melalui Kota Tua Yerusalem yang sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah baru Israel pada Senin (14/6/2021).

Persetujuan parade datang beberapa minggu setelah perang 11 hari yang penuh kekerasan antara Israel dan gerilyawan Hamas.

Baca juga: Israel Bersiap Gelar Pawai Bendera di Yerusalem, Peringatan Ancaman Keamanan Baru

Pawai bendera di Yerusalem direncanakan berlangsung Selasa (15/6/2021) pukul 18.30 waktu setempat.

Media Israel melaporkan bahwa kerumunan pawai tidak akan memasuki Muslim Quarter seperti yang selalu terjadi setiap tahun.

Perayaan itu seharusnya berlangsung 10 Mei tetapi telah ditunda karena ketegangan antara Israel dan Palestina.

Sebuah pernyataan dari Hamas mendesak agar warga Palestina turun ke jalan di Kota Tua dan di Masjid Al-Aqsa, untuk "bangkit menghadapi penjajah dan melawannya dengan segala cara demi menghentikan kejahatan dan arogansinya."

Parade nasionalis Israel merayakan bagaimana Israel merebut Yerusalem timur selama perang Timur Tengah 1967.

Newsweek melaporkan bahwa parade kontroversial yang disetujui Pemerintahan baru Israel itu dikhawatirkan menyiapkan “panggung” untuk kemungkinan konfrontasi baru.

Baca juga: Pendekatan Indonesia ke Pemerintahan Baru Israel Perlu Diubah jika Ingin Bantu Palestina Lebih Jauh

Militer siaga tinggi

Omer Bar-Lev, menteri kabinet baru Israel yang mengawasi kepolisian, mengatakan telah bertemu dengan polisi, militer, dan pejabat tinggi keamanan untuk meninjau rencana tersebut.

"Saya mendapat kesan bahwa polisi telah mempersiapkan diri dengan baik dan upaya besar sedang dilakukan untuk melestarikan tatanan kehidupan dan keamanan publik yang rumit," kata Bar-Lev.

Seorang pejabat polisi, yang berbicara dengan syarat anonim (karena tidak berwenang berbicara dengan media), mengatakan sekitar 2.000 polisi akan dikerahkan.

Saluran 13 TV Israel mengatakan militer dalam siaga tinggi di Tepi Barat yang diduduki dan di sepanjang garis depan Gaza untuk mempersiapkan kemungkinan kekerasan.

Militer Israel mengatakan pihaknya "melakukan penilaian situasional yang sedang berlangsung dan siap dengan berbagai perkembangan dan skenario." Dikatakan juga bahwa tidak ada bala bantuan pasukan.

Baca juga: Pemerintahan Baru Israel Masih Rapuh, Palestina Bisa Kena Dampak

Ujian awal PM Baru Israel

Parade tersebut, yang dijadwalkan hari ini, menjadi ujian awal bagi pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett.

Pemimpin partai Yamina itu berhasil melengserkan Benjamin Netanyahu dengan partai tambal sulam, yang mencakup nasionalis garis keras serta partai Arab pertama yang duduk dalam koalisi pemerintahan.

Setiap tahun, ultranasionalis Israel mengadakan pawai riuh, mengibarkan bendera biru-putih dan meneriakkan slogan-slogan saat mereka berbaris melalui Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem dan ke jantung Kawasan Muslim.

Palestina menganggap pawai tersebut sebagai provokasi.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan para pejabat PBB telah menjelaskan "perlunya semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah dan provokasi sepihak. Dan memungkinkan PBB melakukan pekerjaan yang diperlukan dilakukan untuk memperkuat gencatan senjata saat ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com