BEIJING, KOMPAS.com - Korban tewas dari ledakan gas besar-besaran di China tengah pada Minggu (13/6/2021) telah meningkat menjadi 25 orang.
Penambahan korban terjadi seiring terus dilakukannya upaya penyelamatan oleh petugas, yang terus menyaring puing-puing untuk mencari korban selamat.
Baca juga: Saluran Gas di China Meledak, 12 Orang Tewas
Ledakan di dekat pasar sayur yang ramai di Shiyan, Provinsi Hubei dan merobohkan beberapa bangunan sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat.
“Insiden itu menyebabkan 138 lainnya terluka, 37 di antaranya serius,” kata pihak berwenang.
Para pejabat awalnya mengatakan 12 orang tewas dalam ledakan itu, tetapi 13 mayat lagi ditemukan pada pukul 12:30 malam. Senin waktu setempat.
Presiden China Xi Jinping memerintahkan upaya penyelamatan habis-habisan setelah ledakan itu.
Dia bersumpah bahwa "mereka yang bertanggung jawab atas insiden itu harus dimintai pertanggungjawaban," kata CCTV yang dikendalikan negara.
Baca juga: AS Periksa “Laporan Kebocoran” di Pembangkit Nuklir China atas Permintaan Perusahaan Perancis
Pejabat China telah berusaha untuk meningkatkan standar keselamatan di negara itu, yang telah terganggu oleh kecelakaan industri China sepanjang sejarahnya.
Pada 2015, serangkaian ledakan di Tianjin menewaskan 173 orang. Kejadian itu terjadi dua tahun setelah ledakan pipa minyak di Qingdao menewaskan lebih dari 60 orang.
Baca juga: China Dituduh Coba Menutupi Kebocoran Radiasi Pembangkit Nuklir Taishan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.