Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Diserang Hama Jutaan Tikus, Entah Kapan Berakhir

Kompas.com - 14/06/2021, 10:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Jutaan ekor tikus masih terus meneror petani Australia hingga pekan ini, tanpa ada kejelasan kapan wabah hama ini akan berakhir.

Hama tikus yang bermula 10 bulan lalu, telah menghancurkan upaya pemulihan sektor pertanian dari kemarau berkepanjangan.

Tanaman baru dan peralatan pertanian telah menjadi sasaran.

Baca juga: Ilmuwan Israel Mengaku Bisa Panjangkan Umur Tikus, Klaim Bisa Diterapkan ke Manusia

Permasalahan ini begitu parahnya, karena belakangan ini tikus-tikus mulai menggigit manusia di saat mereka tidur.

Sejumlah warga bahkan ada yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan kondisi kritis.

Mengapa terjadi wabah hama tikus?

Wabah tikus disebabkan oleh "badai sempurna" dari kondisi cuaca yang optimal untuk tikus berkembang biak yang mengakhiri musim kemarau panjang dari tahun 2017 hingga 2019.

Tikus-tikus ini pertama kali muncul pada musim semi 2020 ketika para petani sedang memanen hasil pertanian yang melimpah.

Ada banyak biji-bijian bekas panen di ladang dan di gudang yang menjadi sumber makanan tikus.

Pemangsa alamiah tikus juga banyak yang mati selama kemarau.

Baca juga: Wabah Tikus Melanda Australia, Pasien Rumah Sakit Dilaporkan Tergigit

Tahun itu, daerah New South Wales (NSW) mengalami musim panas yang sangat ringan dan kelembaban yang memungkinkan tikus berkembang biak sepanjang musim panas dan hingga musim gugur.

Tanaman musim dingin dan lubang persembunyian membuat tikus-tikus memiliki persediaan makanan serta terlindungi dari cuaca dingin.

Petani sangat kesulitan untuk memberantas jumlah mereka yang terus bertambah.

Di mana lokasinya?

Wabah hama tikus telah menyebar di NSW ke Queensland selatan, Victoria utara dan ke Australia Selatan.

Diperkirakan ada jutaan ekor populasi tikus saat ini.

Tidak mungkin mengetahui jumlah sebenarnya mengingat cepatnya mereka berkembang biak dan kemampuan mereka bersembunyi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com