Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Lebih dari 260 Kali Penembakan Massal Terjadi di AS

Kompas.com - 13/06/2021, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Laporan terbaru menyebut, lebih dari 260 kali penembakan massal terjadi di AS selama tahun ini, dan 25 di antaranya terjadi pada Juni.

Kelompok nirlaba yang melacak penembakan, The Gun Violence Archive, dilansir di The Hill, merilis laporan ini, menyusul penembakan massal ke-267 pada Sabtu (12/6/2021), ketika dua orang pria melepaskan tembakan di pusat kota Austin dan menyebabkan belasan orang terluka.

Baca juga: Penembakan di Texas AS, 13 Orang Luka-luka

The Gun Violence Archive mendefinisikan penembakan massal terjadi saat empat orang atau lebih ditembak.

Kelompok ini sudah mencatat semua aksi yang tergolong penembakan massal. Bahkan antara Jumat dan Sabtu lalu saja, mereka sudah mencatat setidaknya setengah lusin penembakan.

Ironisnya, penembakan terakhir di Austin, Texas, bertepatan dengan peringatan lima tahun tragedi penembakan klub malam Pulse di Orlando, Florida, yang membuat 49 orang tewas.

Serangan Pulse disebut jadi salah satu penembakan massal paling mematikan dalam sejarah modern.

Baca juga: Penembakan Orlando Disebut Sebagai Terorisme Domestik

Di sisi lain, Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada peringatan penembakan itu bahwa kekerasan senjata harus benar-benar dicegah.

"Ada lebih banyak yang harus kita lakukan untuk mengatasi epidemi kesehatan masyarakat dari kekerasan senjata dalam segala bentuk," ujar Biden.

 Sementara itu, anggota parlemen AS masih berselisih menanggapi banyaknya aksi penembakan massal.

Partai Demokrat kebanyakan mendorong larangan jenis senjata api tertentu.

Sementara Partai Republik menolak banyak upaya untuk meloloskan undang-undang yang lebih ketat.

Baca juga: Asosiasi Senjata AS Gugat Aturan Pembatasan Senjata Florida

Tanggapi hal ini, Biden telah memberi tahu Departemen Kehakiman untuk mengerjakan sistem bagi negara bagian untuk mulai menggunakan undang-undang terkait senjata.

Biden juga menyarankan untuk membuat aturan "senjata hantu", yakni senjata yang dirakit di rumah, untuk diperiksa latar belakangnya.

Sementara itu, wali kota San Jose, California, sudah mengusulkan agar pemilik senjata membayar biaya tahunan. Mereka juga diharuskan membawa asuransi.

Tindakan ini menyusul tewasnya sembilan orang di kotanya setelah penembakan massal di halaman rel di sebuah bengkel pemeliharaan gerbong kereta di San Jose, akhir bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com