Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Kembali Batasi Haji Tahun Ini, Berikut Syarat Pesertanya

Kompas.com - 13/06/2021, 12:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi membatasi jumlah umat Islam yang dapat mengambil bagian dalam ziarah tahunan ke Mekah dan Madinah, atau ibadah haji 2021, untuk tahun kedua beturut-turut karena Covid-19.

Hanya 60.000 warga dan penduduknya sendiri yang dapat bergabung dalam haji tahun ini, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA) pada Sabtu (12/6/2021).

Baca juga: Arab Saudi Izinkan 60.000 Warganya yang Sudah Divaksin untuk Naik Haji

Angka tersebut lebih tinggi dari tahun lalu, ketika hampir 1.000 orang diizinkan pergi.

Tetapi jumlah tahun ini jelas masih jauh lebih sedikit dari kondisi normal, ketika dua juta lebih orang biasanya mengunjungi tempat-tempat suci Islam untuk haji tiap tahunnya.

"Keputusan (dibuat) untuk menjamin keselamatan haji di tengah ketidakpastian atas virus corona,” ujar Menteri kesehatan kerajaan Arab Saudi, Tawfiq al Rabiah, melansir Sky News.

Dia menambahkan terlepas dari ketersediaan vaksin, ada ketidakpastian mengenai virus dan beberapa negara masih mencatat jumlah yang tinggi Kasus Covid-19.

“Tantangan lainnya adalah varian virus yang berbeda, sehingga muncul keputusan untuk membatasi haji."

Hanya orang berusia antara 18 dan 65 tahun, yang telah menerima vaksin Covid-19, dan bebas dari penyakit kronis, penyakit, bisa ikut ibadah haji 2021 pada pertengahan Juli tahun ini.

Rabiah mengatakan hanya mereka yang telah menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer, Astrazeneca, Moderna dan Johnson & Johnson yang dapat mengikuti ibadah haji 2021.

Baca juga: Arab Saudi Batasi Volume Pengeras Suara Masjid karena Banyak Warga Komplain

Keputusan Arab Saudi kemungkinan akan menimbulkan kekecewaan oleh banyak umat Muslim. Pasalnya ibadah ini merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap orang percaya yang mampu.

Haji selama seminggu dan umrah sepanjang tahun, menghasilkan sekitar 12 miliar dollar AS (Rp 170,7 Triliun) setahun untuk Kerajaan Arab Saudi sebelum pandemi, menurut data resmi.

Pada 2020, dua pertiga dari mereka yang ambil bagian beribadah di Tanah Suci adalah warga asing Arab Saudi dari 160 kebangsaan berbeda yang biasanya terwakili di acara tersebut.

Sepertiga dari jumlah itu adalah personel keamanan dan staf medis yang merupakan warga negara Saudi.

Baca juga: Kiswah: Kisah di Balik Penutup Kabah di Mekkah

Pandemi Covid-19, bukan lah satu-satunya bahaya penyakit yang mengancam pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

Sebelumnya, wabah malaria pada 632, wabah kolera pada 1821 dan 1865, dan baru-baru ini sindrom pernapasan Timur Tengah, atau MERS, memicu kekhawatiran dan pengendalian.

Arab Saudi telah menutup perbatasannya selama berbulan-bulan untuk membatasi penyebaran virus. Sejauh ini, negara kaya minyak itu sebagian besar telah lolos dari dampak terburuknya.

Sekitar 462.000 kasus virus telah dilaporkan, bersama dengan 7.500 kematian selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Sementara itu sekitar 15,4 juta dosis vaksin telah diberikan di negara berpenduduk lebih dari 30 juta orang itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com