Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Myanmar Minta Dokter Internasional Hentikan Aktivitasnya

Kompas.com - 10/06/2021, 13:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Junta militer Myanmar meminta sukarelawan dokter internasional dari Doctors Without Borders (MSF) untuk menghentikan aktivitas mereka di wilayah selatan.

Akibatnya, MSF memperingatkan adanya konsekuensi yang mengancam jiwa bagi ribuan pasien HIV dan TBC di Myanmar.

MSF telah menerima surat dari otoritas regional yang meminta mereka untuk menghentikan semua kegiatan di tenggara Dawei.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Buka Kasus Korupsi Baru terhadap Aung San Suu Kyi

Melansir AFP, Rabu (9/6/2021), MSF telah menyediakan perawatan HIV selama lebih dari dua dekade di sana.

"Menangguhkan kegiatan MSF dapat mengancam jiwa banyak pasien kami pada saat layanan publik tetap sangat terganggu," kata MSF dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Sejak militer menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan melakukan kudeta pada 1 Februari, hampir semua rumah sakit umum ditutup.

Banyak dokter di Myanmar bergabung dalam aksi pemogokan sipil besar-besaran dan membuat sistem perawatan kesehatan lumpuh.

Baca juga: Diserang Tentara Myanmar Membabi Buta, 100.000 Orang Mengungsi

MSF menambahkan, pihaknya telah menghubungi pihak berwenang untuk meninjau keputusan tersebut.

Mereka mennambahkan, penyetopan kegiatan akan berdampak pada 2.162 orang pengidap HIV dan penerima pengobatan antiretroviral di kota tersebut.

Badan amal itu juga memperingatkan risiko penularan penyakit lebih lanjut, termasuk TBC.

Pasalnya, MSF juga telah mengisi kesenjangan program TB yang goyah di Myanmar sejak Februari.

Baca juga: Utusan HAM PBB Khawatir Banyak Korban Tewas akibat Kelaparan di Myanmar

MSF telah meminta pihak berwenang di Dawei, kota kelahiran pemimpin junta militer Min Aung Hlaing, membatalkan keputusan tersebut.

Myanmar berada dalam kekacauan dengan perekonomian lumpuh sejak kudeta 1 Februari.

Sejak kudeta, Dawei telah terjadi aksi protes hampir setiap hari dan pasukan keamanan menindak para demonstran dengan tindakan keras nan brutal.

Di seluruh Myanmar, lebih dari 800 orang telah tewas di tangan pasukan keamanan, menurut kelompok pemantau lokal.

Baca juga: Kabur dari Junta Militer, Wartawan Myanmar Dapat Suaka dari Thailand

Pada Selasa (8/6/2021) Palang Merah mengatakan pihaknya segera meningkatkan upaya untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan bagi 236.000 orang di Myanmar.

Pengumuman itu muncul setelah Presiden Palang Merah Peter Maurer diberikan pertemuan langka dengan Min Aung Hlaing pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Maurer menyerukan peningkatan akses kemanusiaan ke negara itu.

Baca juga: Singapura: Mengecewakan Progres Penyelesaian Krisis Kudeta Myanmar Sangat Lambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com