Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kota Besar di Dunia yang Diprediksi Alami Banjir Parah pada 2050

Kompas.com - 07/06/2021, 05:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Beberapa kota pesisir terbesar di dunia dapat terendam banjir parah pada 2050 sebagai akibat dari pemanasan global.

Banjir ekstrem yang dulunya terjadi sekali seabad mulai terjadi setiap tahun di beberapa kota. Berikut beberapa kota besar yang diprediksi akan dilanda banjir parah, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Sabtu (5/6/2021). 

1. Hanoi, Vietnam

Lebih dari 31 juta orang, hampir seperempat dari total populasi Vietnam, diperkirakan akan menghadapi ancaman banjir. Genangan air akibat rob setidaknya akan terjadi sekali setahun hingga 2050, demikian menurut Climate Central.

Pada tenggat masa itu, banjir rob tahunan secara khusus akan memengaruhi daerah padat penduduk di Delta Mekong dan pantai utara di sekitar ibu kota Vietnam, Hanoi.

Baca juga: 21 Pekerja Terjebak di Tambang Banjir di Xinjiang China

2. Shanghai, China

Tempat tinggal bagi 93 juta orang yang saat ini tinggal di China daratan kemungkinan akan terendam banjir pada 2050 akibat banjir rob, demikian hasil penelitian yang dirilis organisasi sains independen asal AS, Climate Central.

Shanghai yang merupakan kota terpadat di China, diperkirakan akan menjadi kota yang paling rentan terdampak banjir rob karena tidak punya sistem pertahanan pantai.

3. Kolkata, India

Di India, kenaikan permukaan laut diperkirakan membuat kawasan yang saat ini dihuni sekitar 36 juta orang itu rentan terkena banjir tahunan pada 2050.

Benggala Barat dan Odisha dianggap sangat berisiko, seperti kota Kolkata di bagian timur.

Menurut Climate Central, tidak adanya pertahanan pantai seperti tanggul, membuat ketinggian suatu tempat jadi penentu sejauh mana banjir akan merendam daratan.

Baca juga: Foto Viral Xanana Gusmao Turun Langsung Bantu Korban Banjir, Angkat Kardus dan Jalan di Tanah Becek

4. Bangkok, Thailand

Lebih dari 10 persen warga di Thailand saat ini tinggal di daratan yang dapat terendam banjir pada 2050.

Letak ibu kota politik dan komersial itu hanya 1,5 meter di atas permukaan laut, sehingga berisiko tergenang.

Pemetaan yang dilakukan Earth.Org, organisasi nonprofit yang berbasis di Hong Kong, menunjukkan 94 persen warga Thailand akan mengungsi karena banjir pada 2100.

5. Basra, Irak

Menurut model yang dibuat Climate Central, Basra juga sangat rentan terkena dampak banjir rob. Sebagian besar dari kota terbesar kedua di Irak tersebut dapat tenggelam pada 2050.

Para ahli memperkirakan dampaknya jauh melampaui perbatasan Irak, karena migrasi yang disebabkan oleh naiknya air laut dapat memicu atau memperparah konflik regional dan politik.

Baca juga: Banjir Jakarta dalam Warta Media Asing

6. Alexandria, Mesir

Banjir juga dapat menyebabkan warisan budaya menghilang di masa depan. Alexandria didirikan oleh Alexander Agung lebih dari 2.000 tahun yang lalu, dan sebagian besar dari kota berpenduduk 5 juta di Mediterania itu terletak di dataran rendah.

Pemetaan yang dilakukan Earth.Org memperlihatkan bahwa tanpa pengendalian banjir atau program relokasi, sebagian besar kota dapat terendam pada 2100.

7. Jakarta, Indonesia

Meski tidak secara khusus tercantum dalam laporan Climate Central, namun Jakarta juga tak luput dari ancaman banjir kronis.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) potensi banjir meningkat di DKI Jakarta karena terjadi penurunan tanah di 40 persen wilayah ibu kota.

Jakarta tenggelam rata-rata 1-15 cm per tahun dan hampir separuh kota sudah berada di bawah permukaan laut.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Flores Timur Turut Diwartakan Media Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com