Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Vaksinasi Covid-19 Thailand Diprotes dan Diragukan Warganya

Kompas.com - 06/06/2021, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand akan meluncurkan program imunisasi Covid-19 pada Senin (7/6/2021).

Sebagian besar vaksin, dilansir Reuters, difokuskan pada jab Oxford/AstraZeneca yang diproduksi Siam Bioscience, perusahaan milik Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.

Padahal, perusahaan ini belum pernah sekalipun memproduksi vaksin.

Baca juga: WHO Izinkan Penggunaan Darurat untuk Vaksin Sinovac

Peluncuran ini merupakan langkah berisiko tinggi bagi pemerintahan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, yang menghadapi meningkatnya kemarahan publik dan para pebisnis.

Menurut mereka, Thailand selama ini masih dinilai terlambat menyediakan vaksin.

Baca juga: Brazil Setuju Impor Vaksin Sputnik V dari Rusia setelah Rapat 7 Jam

Siam Bioscience rencananya akan memproduksi 200 juta dosis suntikan virus corona, termasuk untuk ekspor.

Meski begitu, dikhawatirkan akan ada penundaan produksi lagi di Siam Bioscience.

Seperti yang dialami Filipina pada pekan lalu, di mana batch pertama pengiriman yang harusnya berisi 17 juta dosis vaksin dari Thailand, ditunda dan dikurangi ukurannya.

Baca juga: Warga AS Mulai Berani Liburan, Efek Vaksin dan Turunnya Kasus Covid-19

Sementara itu, secara terpisah, Masyarakat Dokter Pedesaan Thailand menuduh pemerintah Thailand mengimpor 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Korea Selatan untuk menutupi kekurangan produksi.

Ini karena beberapa warga Thailand melaporkan bahwa mereka diberi janji vaksinasi pada bulan Juni, namun kembali ditunda tanpa alasan.

Baca juga: Istana Raja Thailand Ditutup Sementara Akibat Kasus Covid-19

Di sisi lain, The Thai Enquirer, sebuah publikasi online di Thailand yang blak-blakan, pekan lalu menyebut Siam Bioscience "memalukan Thailand di mata internasional."

“Bahkan Institut Serum di India pun mengalami masalah, jadi akan salah kalau mengharapkan produsen Siam Bioscience bisa berjalan semulus sutra,” kata Pavida Pananond, profesor bisnis internasional di Thammasat Business School, dalam publikasi itu.

Baca juga: Sempat Tersangkut Skandal Foto Bugil, Selir Raja Thailand Diangkat Jadi Ratu

Kebebasan orang Thailand untuk mengkritik Siam Bioscience, memang dibatasi fakta bahwa perusahaan itu milik raja mereka yang juga merupakan miliarder.

Membuat semua pernyataan yang dianggap menghina keluarga kerajaan bisa menjadi pelanggaran pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com