RALEIGH, KOMPAS.com -Mantan Presiden AS Donald Trump kembali ke gelanggang politik dengan berpidato di Konvensi Partai Republik Carolina Utara, Sabtu (5/6/2021).
Dilansir CBS News, kesempatan berpidato Trump ini bisa memperkuat kepemimpinan simbolisnya di Partai Republik.
Sejauh ini, Trump masih menganggap hasil Pemilu AS 2020 palsu dan tak mengakui rivalnya, Joe Biden, sebagai presiden AS yang sah.
Baca juga: Donald Trump Sebut Hasil Pilpres AS 2020 “Kejahatan Abad Ini”
Pidato publik kedua ini terjadi pasca-tiga bulan Trump dalam kondisi kacau. Sebelumnya Trump sempat merobek foto Biden, menggembar-gemborkan prestasinya di Gedung Putih, dan kembali mengulangi klaim palsu pemilihan 2020 adalah "tipuan."
Trump kemudian menyebut bahwa 2024 adalah tahun yang dinantikan karena dirinya akan kembali mencalonkan diri jadi presiden.
"Kelangsungan hidup Amerika bergantung pada kemampuan kita untuk memilih Partai Republik di setiap level, dimulai dengan pemilihan level menengah di tahun depan," kata Trump.
Baca juga: Donald Trump Diblokir dari Facebook dan Instagram Selama 2 Tahun
Dalam pidatonya di hadapan publik Carolina Utara, Trump masih bersemangat menyerang Biden, khususya dalam kebijakan imigrasi, ekonomi, dan luar negeri.
"Negara kita dihancurkan di depan mata kita sendiri," ujarnya, yang gemar memakai kalimat itu di manapun dan kapanpun.
"Saya bukan orang yang mencoba merusak demokrasi Amerika, saya yang mencoba menyelamatkannya," tambahnya.
Baca juga: Akunnya Diblokir 2 Tahun, Trump Mengecam Keras Facebook
Pria berusia 74 tahun ini juga menyoroti vaksin, yang diupayakannya selama menjabat. Trump menyebut, vaksin-lah yang akhirnya memulihkan AS.
Suami Melania Trump ini juga kembali berkoar-koar tentang asal-usul Covid-19, yang memang diyakini Trump sedari awal berasal dari China.
Dr Anthony Fauci, pakar kesehatan ternama AS yang pernah masuk ke dalam tim penasihat presiden ke-45 AS sekaligus penentang teori konspirasinya itu, diejek habis-habisan.
"Dia bukan dokter yang hebat, tapi dia seorang promotor," kata Trump.
"Dia suka televisi melebihi semua politisi di ruangan ini. Tapi dia salah pada hampir setiap masalah, termasuk masalah Wuhan dan lab China," tambahnya,
Baca juga: Trump Berharap Dilantik Lagi sebagai Presiden AS pada Agustus
Pemimpin The Trump Organization ini juga menyampaikan sebuah ide menurutnya bisa jadi solusi semua permasalahan yang disebabkan China.
"Semua bangsa harus bekerja sama untuk memberi tagihan pada China, minimal 10 triliun dollar untuk mengimbangi kerusakan yang mereka sebabkan," kata Trump.
"Kita semua harus satu suara, dan China harus membayar semuanya," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.