LONDON, KOMPAS.com - Inggris mengumumkan terjadi nol kematian karena Covid-19 dalam 28 hari terakhir.
Namun, negara kerajaan saat ini masih dibayangi kekhawatiran dengan kemunculan varian baru virus corona dari India yang dikenal dengan varian Delta.
Inggris telah melaporkan lebih dari 3.000 infeksi virus corona baru selama 7 hari berturut-turut.
Baca juga: Galur Varian Covid-19 Delta Dikurangi, WHO Fokus Atasi Varian Berbahaya Lain
Melansir BBC pada Rabu (2/6/2021), angka kasus harian baru Covid-19 dicatat juga berkurang menjadi 3.165 dari 3.383 pada Senin (31/5/2021). Namun masih tinggi, jika dibandingkan pada pekan lalu sebanya 2.493.
Laporan tentang kematian harian Covid-19 sering tercatat lebih sedikit pada akhir pekan dan mulai meningkat pada awal pekan.
Hal itu karena lebih sedikit penghitungan yang terjadi oleh ahli statistik pada hari libur.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan seluruh negeri akan "sangat senang" mendengar berita ini.
Dia menambahkan, "Vaksin jelas bekerja, melindungi Anda, orang-orang di sekitar Anda dan orang yang Anda cintai."
"Namun terlepas dari kabar baik ini, kita tahu, kita belum mengalahkan virus ini, dan kasus dapat terus meningkat," lanjutnya
Baca juga: Cari Bukti China Rekayasa Covid-19, Inggris Rekrut Sumber di Dark Web
Kemudian, ia mengingatkan masyarakat untuk mencuci tangan, menggunakan masker, jaga jarak, dan memperhatikan ventilasi udara yang baik di dalam ruangan.
Direktur Kesehatan Masyarakat Inggris, Dr Yvonne Doyle mengatakan angka kematian itu "menggembirakan", tetapi ia tetap menyerukan masyarakat untuk vaksinasi karena peningkatan kasus Covid-19 masih terjadi.
Tingkat kematian harian Inggris, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan mereka yang tertular virus telah turun dari puncak yang dicapai pada Januari.
Bersamaan dengan itu pemerintah mendorong masyarakat untuk mendapatakan suntikan vaksin baik dosis pertama atau kedua.
Lebih dari sepertiga populasi orang dewasa di Inggris sekarang telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19.
Baca juga: Intelijen Inggris dan Studi Baru Dukung Penyelidikan AS Soal Teori Covid-19 Bocor dari Laboratorium
Angka terbaru menunjukkan 25.734.719 orang di Inggris telah mendapatkan dua dosis suntikan. Sementara 39.477.158 atau sekitar 74,9 persen dari populasi orang dewasa telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.
Namun, keberhasilan program vaksinasi Inggris tidak berarti bahwa pertempuran dengan Covid-19 telah berakhir, kata seorang ilmuwan penasihat pemerintah.
Prof Adam Finn telah mengatakan sebelumnya bahwa negara tetap rentan terhadap Covid-19, ketika masih banyak orang yang belum melakukan vaksinasi.
Pada 14 Juni, dijadwalkan Inggris akan mengakhiri lockdown Covid-19 secara penuh, tetapi ada seruan untuk menundanya hingga 21 Juni, karena muncul peringatan gelombang ketiga virus corona di negera Ratu Elizabeth II itu.
Namun, Downing Street telah menegaskan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson tidak melihat alasan dalam data yang menunjukkan bahwa rencana mengakhiri lockdown Covid-19 tersebut perlu ditunda.
Baca juga: Vietnam Temukan Varian Covid-19 Baru, Gabungan Galur India dan Inggris
Jadwal untuk mengakhiri pembatasan Covid-19 bertahap di seluruh Inggris.
Di Skotlandia pelonggaran pembatasan mulai dilakukan di Glasgow pada Sabtu (5/6/2021).
Di Wales dilakukan peninjauan pelonggaran pembatasan sejak 24 Mei, dilanjutkan pada Rabu mendatang (10/6/2021).
Peningkatan kasus Covid-19 di Inggris terjadi di tengah penyebaran varian baru virus corona dari India yang lebih menular, yang sekarang dikenal sebagai Delta.
Nama itu diberikan setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan nama baru untuk varian Covid-19 menggunakan huruf alfabet Yunani. Varian Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2.
Varian Delta tersebut diperkirakan menyebabkan tiga perempat kasus baru di Inggris.
Baca juga: Kasus Covid-19 Inggris Melonjak 24 Persen dalam Satu Minggu, Varian India Jadi Perhatian
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.