Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Terangkat dari Kemiskinan, Usai Temukan Muntahan Paus Seharga Rp 22 Miliar

Kompas.com - 02/06/2021, 14:42 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

SANA’A, KOMPAS.com - Tiga puluh lima nelayan di Yaman mendapatkan harta karun yang mengambang di laut, setelah menemukan ambergris senilai 1,1 juta poundsterling (Rp 22 miliar) dari dalam bangkai paus sperma.

Penemuan itu terjadi setelah sekelompok nelayan diberitahu tentang bangkai paus sperma yang mengambang di Teluk Aden, oleh seorang nelayan dari Seriah pada Februari lalu.

Baca juga: Ambergris Bisa Menguntungkan dan Legal? Ini Kumpulan Faktanya

Nelayan dari al-Khaisah itu, diberitahu bahwa bangkai tersebut mungkin mengandung zat ambergris, atau 'muntah emas' dari paus.

Ambergris digunakan untuk pembuatan parfum. Harga ambergris bisa mencapai 35.000 poundsterling (Rp 500 juta) per kilogram.

Para nelayan akhirnya membawa paus itu ke pantai dan membelahnya, untuk melihat apakah ada ambergris di perut bangkai mamalia itu.

Kegembiraan yang luar biasa mereka rasakan, setelah menemukan gumpalan muntahan langka seberat 127 kg. Bongkahan harta karun itu kemudian ditaksir senilai 1,1 juta poundsterling (Rp 22 miliar).

"Begitu kami mendekatinya, ada bau yang kuat dan kami merasa bahwa paus ini memiliki sesuatu," ujar salah seorang nelayan kepada BBC pada Selasa (1/6/2021).

Menurut orang yang mengetahui hal itu, sejumlah nelayan lalu memutuskan untuk mengait paus itu, dan membawanya ke pantai. Mereka lalu membelah bangkai tersebut untuk melihat apa yang ada di dalam perutnya.

“Dan ya, itu adalah ambergris. Baunya tidak terlalu enak tapi akan menghasilkan banyak uang.”

Ambergris memiliki bau busuk pada awalnya. Tetapi setelah mengering, bahan itu mengembangkan aroma manis dan tahan lama.

Sifat itu menjadikannya bahan yang sangat dicari dalam industri parfum. Itu juga alasan kenapa ambergris sangat mahal.

“Ketika kami menemukan ambergris, saya merasa sangat bahagia. Itu adalah harga yang tak terbayangkan,” ujat nelayan lain menambahkan melansir Daily Mail.

Baca juga: Perdagangan Muntahan Paus Ilegal di Sejumlah Negara, Hati-hati Tersandung Hukum

Yaman, salah satu negara termiskin di dunia. Rakyatnya bergantung pada pendapatan dari penangkapan ikan.

Ironisnya kehidupan sebagai nelayan menjadi jauh lebih sulit sejak pecahnya perang saudara, antara pemerintah Yaman dan gerakan bersenjata Houthi pada 2014.

Pekerjaan di negara yang dilanda perang makin langka dalam periode konflik Yaman itu. Beberapa perairan bahkan telah menjadi daerah terlarang di tengah pertempuran.

Halaman:

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com