KOMPAS.com - Mendekati akhir kekuasaan Dinasti Qing pada pertengahan 1800-an,
perang antara China dan Inggris tak terelakkan.
Dipicu perdagangan opium di Inggris, perang yang juga jadi pemicu kelahiran era modern China di disebut Perang Opium.
Baca juga: 4 Kisah Perang Konyol dalam Sejarah Dunia
Ini diawali dari upaya Inggris ciptakan pasar baru di China, jelang akhir kekuasaan Dinasti Qing. Saat itu, China membatasi impor barang dari luar negeri, bahkan meniadakannya.
China hanya memperbolehkan pedagang luar negeri masuk lewat pelabuhan-pelabuhan tertentu, yang itu pun dijaga sangat ketat.
Hal ini membuat Inggris kewalahan, hingga membuat Inggris menemukan cara terbaik untuk mendominasi pasar China: Berjualan opium.
Baca juga: Kisah Perang Dunia 1: Pembunuhan Franz Ferdinand dan Alasan Penembakannya
Opium, termasuk jenis narkotika, dikenal pula sebagai candu. Diolah dari getah tumbuhan candu atau papaver somniferum.
Saat ini, opium dijadikan bahan baku pembuatan obat jenis morfin.
Senyawa psikotropika inilah yang dijual Inggris di China, dibantu British East India Company. Saat banyak masyarakat China kecanduan barang ini, Inggris mendapat banyak keuntungan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Perang China-India 1962 dan Konflik Panjang Dua Negara
Karena perdagangan opium termasuk ilegal, dan juga dirasa berefek negatif di masyarakat, China melarang penjualan opium pada 1839.
Surat dikirim ke pemerintah Inggris, bersamaan dengan penyitaan puluhan ribu peti opium siap jual.
Inilah pemicu meletusnya Perang Opium I antara China dan Inggris.
Baca juga: Kejutkan Warga Sydney, Kapal Perang China Beli Susu Bayi
18 Maret 1838 sampai 28 Agustus 1842, pertempuran terjadi. Inggris menerjunkan armada angkatan lautnya, melawan China yang pasukannya masih tradisional.
Perang bertujuan agar Inggris bisa kembali membuka keran perdagangan candu yang dihambat China.
Akhirnya, Pelabuhan Kanton punya China dikuasai Inggris, yang lantas membuka kembali jalur perdagangan candu ini.
Baca juga: Ketika RI Jual Opium 22 Ton untuk Bayar Gaji Pegawai Pemerintah
Kemenangan ini memaksa China menandatangani Perjanjian Nanking, yang isinya membuka kembali hubungan dagang dua negara dan mengizinkan Inggris membuka lima pelabuhan dagang.