"WHO merekomendasikan vaksin digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam jadwal dua dosis dengan jarak 2-4 minggu."
"Hasil efikasi menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi, dan mencegah Covid-19 parah serta rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti," terangnya.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Disebut Sangat Efektif di Indonesia, Bagaimana di Negara Lain?
Sebelumnya, Sinopharm menjadi vaksin Covid-19 buatan China pertama yang disetujui WHO.
Badan yang didirikan pada 7 April 1948 tersebut juga telah memberi daftar penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca yang diproduksi di India, Korea Selatan, serta Uni Eropa dengan penghitungan terpisah.
Daftar WHO itu membuka jalan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk cepat menyetujui dan mengimpor vaksin yang didistribusikan, terutama negara-negara yang tidak memiliki regulator standar internasional sendiri.
Daftar tersebut juga membuka pintu bagi skema berbagi vaksin global Covax, untuk memberikan akses yang adil ke seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin.
Saat ini baru vaksin AstraZeneca dan Pfizer yang disalurkan melalui skema itu.
Baca juga: Nakes Filipina Tidak Diberi Vaksin Sinovac karena Kemanjuran Rendah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.