Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Israel Bahas Gencatan Senjata Permanen Gaza di Mesir

Kompas.com - 31/05/2021, 07:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gabi Ashkenazi tiba di Kairo Minggu (30/5/2021) untuk membahas "gencatan senjata permanen" antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza, dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry.

Ashkenazi berkicau di Twitter dalam bahasa Arab, Inggris dan Ibrani bahwa perjalanannya ke Kairo adalah "kunjungan resmi pertama Menlu Israel dalam 13 tahun".

Baca juga: Pemimpin Hamas Akhirnya Akui Puluhan Militan Tewas dalam Perang 11 Hari dengan Israel

"Kami akan membahas pembentukan gencatan senjata permanen dengan Hamas, mekanisme untuk memberikan bantuan kemanusiaan & rekonstruksi Gaza dengan peran penting yang dimainkan oleh komunitas internasional," tambahnya.

Dia juga mencatat bahwa pemerintahnya "berkomitmen penuh" untuk memulangkan tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas, pasca perang 11 hari Israel-Hamas

Mesir memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata awal bulan ini antara Israel dan penguasa Islam Palestina di Gaza, Hamas, yang mengakhiri pertempuran selama 11 hari.

Pejabat senior keamanan Mesir mengonfirmasi kepada AFP pada Minggu (30/5/2021), bahwa pemimpin Hamas Ismail Haniyeh juga akan berada di Kairo untuk berdiskusi.

Tetapi Mesir tidak akan memberikan rincian lebih lanjut.

Pada saat yang sama, kepala intelijen Mesir Abbas Kamel memimpin delegasi keamanan tingkat tinggi diharapkan berada di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, para pejabat menambahkan.

Lebih lanjut menurut mereka, Presiden (Abdel Fattah) al-Sisi menginstruksikan kepala intelijen umum untuk berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel (Benjamin Netanyahu), dan pihak berwenang terkait dengan penetapan gencatan senjata permanen dan perkembangan terbaru di front Palestina.

Baca juga: Kepala HAM PBB: Serangan Israel di Gaza Mungkin Termasuk Kejahatan Perang

Sisi, yang telah memulihkan peran negaranya sebagai aktor penting regional, juga menugaskan Kamel untuk mengakhiri perpecahan politik antara rival Hamas di Gaza dan Fatah di Tepi Barat.

Warga Palestina telah terpecah secara politik antara Hamas dan Fatahnya.

Tetapi para analis mengatakan eskalasi terbaru dalam konflik Israel-Hamas justru menyatukan komunitas Palestina yang terfragmentasi secara geografis, dengan cara yang tidak terlihat selama bertahun-tahun.

Gejolak itu adalah hasil dari meningkatnya ketegangan di Yerusalem, termasuk atas pasukan keamanan Israel yang menindak warga Palestina di dalam kompleks masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat Islam, yang juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Pejabat kesehatan di Jalur Gaza menyatakan serangan Israel menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.

Roket dan tembakan lainnya dari Gaza merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak dan seorang remaja Arab-Israel, kata petugas medis Israel.

Sisi telah menjanjikan 500 juta dollar AS (Rp 7,1) untuk membantu upaya rekonstruksi di daerah kantong padat penduduk Jalur Gaza, yang dihantam oleh serangan udara Israel.

Baca juga: Hamas Berjanji Tidak Akan Menyentuh Satu Sen Pun Dana Bantuan untuk Rekonstruksi Gaza

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com