Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Kedua di Mali, Presiden dan Perdana Menteri Mundur

Kompas.com - 27/05/2021, 06:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BAMAKO, KOMPAS.com - Presiden sementara dan Perdana Menteri Mali mundur pada Rabu (26/5/2021), buntut dari kudeta kedua di negara itu dalam sembilan bulan terakhir.

PM Moctar Ouane dan Presiden Mali Bah Ndaw mengundurkan diri dua hari setelah ditahan dan dilucuti kekuasaannya oleh junta militer.

Sebelumnya mereka ditugaskan untuk mengarahkan kembali ke pemerintahan sipil, setelah kudeta Mali pada Agustus 2020.

Baca juga: Kudeta Mali: Militer Mau Bebaskan Presiden, tapi Minta Berkuasa 3 Tahun

Namun kini mereka mengundurkan diri di hadapan mediator yang mengunjungi pangkalan militer tempat mereka ditahan, kata Baba Cisse penasihat khusus bos junta Mali, Assimi Goita, dikutip Kompas.com dari AFP.

Namun anggota Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS), Uni Afrika, dan misi PBB MINUSMA berkata, presiden dan PM Mali sebenarnya sudah mundur sebelum mediator tiba.

Baba Cisse sempat berkata ke presiden, PM, dan para pemimpin transisi lainnya yang ditangkap pada Senin (24/5/2021), mereka akan dibebaskan secara bertahap atas alasan keamanan, tetapi tidak diberitahu kapan.

Ia mengungkap ada gerakan menuju pembentukan pemerintahan baru di negara bagian Sahel yang miskin.

Baca juga: Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keïta Mundur Setelah Kena Kudeta, Apa Pemicunya?


Penahanan presiden dan PM Mali ini memicu kecaman internasional dan ancaman sanksi.

Pada Senin PBB, Uni Afrika, ECOWAS, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan bersama, yang mengecam penahanan PM dan presiden Mali serta menuntut mereka dibebaskan.

Permintaan itu juga digaungkan oleh Inggris dan Jerman pada Selasa (25/5/2021).

Kudeta Mali pada Agustus 2020 menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita, setelah berminggu-minggu terjadi demo atas dugaan korupsi pemerintah dan tindakannya melawan milisi pemberontak.

Baca juga: Kudeta Mali: Presiden Mundur Usai Diculik, Tentara Akan Adakan Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com