Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 200 Pendaki Puncak Gunung Everest Positif Covid-19

Kompas.com - 23/05/2021, 20:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

KATHMANDU, KOMPAS.com - Di puncang tertinggi dunia, Gunung Everest didapatkan lebih dari 200 orang dites positif Covid-19.

Seorang pendaki gunung profesional mengatakan bahwa virus corona telah menginfeksi para petualang pemberani dan Sherpa di Kamp Pangkalan Selatan, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (22/5/2021).

Klaim tersebut datang dari pendaki Austria Lukas Furtenbach, yang pekan lalu menjadi satu-satunya pemandu terkemuka yang menghentikan ekspedisi terbarunya karena kekhawatiran terhadap penyebaran Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Nepal Makin Mengkhawatirkan, China Hentikan Pendakian ke Gunung Everest

Namun, pejabat Nepal bersikeras belum ada wabah di lokasi tempat sekitar 1.500 orang saat ini berada.

Pejabat setempat menyalahkan gejala Covid-19 kepada penyakit lain, seperti penyakit ketinggian.

"Kami memiliki setidaknya 100 orang positif minimum Covid-19 di base camp, dan kemudian jumlahnya mungkin sekitar 150 atau 200," kata Furtenbach kepada The Associated Press.

Dia mengatakan jelas ada banyak kasus di base camp karena dia bisa melihat orang-orang sakit, dan bisa mendengar orang batuk di tenda mereka.

Sebanyak 408 pendaki asing diberikan izin untuk mendaki Gunung Everest pada musim ini, dibantu oleh beberapa ratus pemandu Sherpa dan staf pendukung yang telah ditempatkan di base camp sejak April.

Baca juga: Covid-19 Nepal, Pendaki Gunung Everest Didesak Bawa Turun Tabung Oksigen Bekas

Pejabat pendaki gunung Nepal membantah ada kasus positif Covid-19, pada musim ini di antara pendaki dan staf pendukung di semua base camp untuk pegunungan Himalaya di negara itu.

Pendakian gunung ditutup tahun lalu karena pandemi Covid-19 dan pejabat Nepal tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar hari ini.

Tim pendaki lain belum mengumumkan infeksi Covid-19 apa pun di antara anggota atau staf mereka.

Beberapa pendaki melaporkan hasil tes positif virus corona setelah mereka dijatuhkan dari base camp Gunung Everest.

Baca juga: Kasus Covid-19 Muncul di Puncak Gunung Everest

Furtenbach mengatakan banyak tim pendaki di Gunung Everest itu tidak membawa alat penguji virus corona, sehingga kami membantu mereka menguji Covid-19 dan mengkonfirmasi. 

"Sebagian besar tim masih berada di base camp, berharap cuaca cerah pekan depan, sehingga mereka bisa ke puncak sebelum musim pendakian ditutup pada akhir bulan," katanya.

Pada akhir April, seorang pendaki Norwegia menjadi orang pertama yang dinyatakan positif Covid-19 di base camp gunung yang memiliki tinggi 8,849 m.

Dia diterbangkan dengan helikopter ke Kathmandu, di mana dia dirawat dan kemudian kembali ke rumah.

Baca juga: Gunung Everest Tiba-tiba Tambah Tinggi, Kok Bisa?

Nepal sedang mengalami lonjakan Covid-19, dengan rekor jumlah kasus infeksi dan kematian baru.

China pekan lalu membatalkan pendakian ke Gunung Everest karena khawatir virus corona dari Nepal dapat menyebar masuk ke negara Panda itu.

Nepal melaporkan 8.607 infeksi baru dan 177 kematian pada Jumat (21/5/2021), menjadikan total kasus Covid-19 sejak awal menjadi lebih dari 497.000 dan 6.024 jumlah kematian.

Negara yang terletak di antara China dan India ini telah memvaksinasi lebih dari 2 juta orang dengan vaksin AstraZeneca.

Namun, petugas medis terpaksa menghentikan program vaksinasi pada April, setelah negara itu gagal mendapatkan pengiriman baru vaksin virus corona.

Baca juga: Puncak Gunung Everest Tempat Sampah Tertinggi di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com