Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Gempa Kuat di China, Tiga Tewas, 28 Luka, dan 20.000 Orang Dievakuasi

Kompas.com - 22/05/2021, 19:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Serangkaian gempa bumi yang kuat telah mengguncang Cina barat laut dan barat daya, menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas, 28 luka-luka, 20.000 orang dievakuasi.

Gempa tersebut dirasakan di dua provinsi di China pada Jumat (21/5/2021), yaitu Provinsi Qinghai di barat laut di dataran tinggi Tibet dan provinsi Yunnan di barat daya Cina.

Baca juga: Gempa Terkini: M 7,3 dan M 6,1 di China, 2 Orang Tewas

Guardian melaporkan, kedua provinsi tersebut rentan terhadap gempa bumi. Getaran yang muncul umumnya dangkal, sehingga biasanya menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Gempa Yunnan, yang berkekuatan 6,1, terjadi pertama kali pada pukul 21.48 waktu setempat di dekat kota Dali, tujuan wisata populer, kata Survei Geologi AS.

Gempa itu kemudian diikuti oleh setidaknya dua gempa susulan.

Korban gempa tercatat sebanyak tiga orang tewas dan 28 lainnya luka-luka, kata pihak berwenang setempat kepada CNA, pada Sabtu (22/5/2021).

Kemudian beberapa jam kemudian, pada dini hari, lebih dari 1.200 km jauhnya, gempa berkekuatan 7,3 mengguncang provinsi Qinghai yang berpenduduk jarang di barat laut China, juga diikuti oleh gempa susulan.

Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan dari daerah terpencil tersebut. Kantor berita negara Xinhua mengatakan pusat gempa terletak di daerah Maduo.

Baca juga: Gempa Bumi Blitar 6,2 Magnitudo dalam Laporan Media Asing

Di Yunnan, pemerintah provinsi mengatakan beberapa bangunan runtuh dan lainnya rusak.

“Situasi bencana sedang menjalani verifikasi lebih lanjut. Lebih dari 20.000 orang telah dievakuasi,” katanya.

Lebih dari 100.000 orang tinggal di daerah tersebut, sebagian besar di masyarakat pedesaan.

Media lokal menerbitkan video yang menunjukkan lampu langit-langit berayun dan vas jatuh dari rak, serta sekelompok orang yang berlari keluar setelah mendengar gempa.

Pusat Jaringan Gempa China (CENC) memperingatkan orang-orang untuk "menjauh dari bangunan" dalam sebuah unggahan di platform Weibo.

Pemantau gempa mengatakan fenomena alam tersebut didahului dengan serangkaian gempa kecil kurang dari satu jam sebelumnya.

Baca juga: Babi Ajaib yang Selamat dari Gempa China 2008 Ini Dikabarkan Sekarat

Cina sering dilanda gempa bumi, terutama di daerah pegunungan di barat dan barat daya.

Pada Februari 2003, gempa berkekuatan 6,8 skala Richter menewaskan 268 orang di Xinjiang, dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Gempa berkekuatan 7,9 skala Richter di provinsi Sichuan di barat daya pada 2008 menyebabkan 87.000 orang tewas atau hilang.

Pada 2010, gempa berkekuatan 6,9 di Qinghai menyebabkan 3.000 orang tewas atau hilang.

Sementara pada Oktober 2014, ratusan orang terluka dan lebih dari 100.000 mengungsi setelah gempa berkekuatan 6,0 melanda Yunnan, dekat perbatasan China dengan Myanmar dan Laos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com