Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan "Makam Rakyat" Mesir Berusia 4.200 Tahun Ditemukan di Tepi Barat Sungai Nil

Kompas.com - 20/05/2021, 20:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

CAIRO, KOMPAS.com - Ratusan makam batu secara tidak sengaja ditemukan oleh para arkeolog di Mesir, beberapa berusia lebih dari 4.000 tahun.

Secara keseluruhan, 250 situs makam ditemukan selama survei arkeologi rutin di pekuburan Al-Hamidiyah dekat Sohag, di tepi barat Sungai Nil.

Menurut para peneliti, mereka digunakan dari sekitar 2200 SM hingga 30 SM.

Baca juga: Makam Tertua Berusia 78.000 Tahun Ditemukan di Gua Afrika

Setiap makam mewakili beberapa gaya berbeda, dan dipahat di gunung dalam beberapa tingkatan.

Salah satunya memiliki pintu palsu dengan prasasti hieroglif masih utuh. Ukirannya menggambarkan adegan pelayat membuat persembahan kepada dewa atas nama almarhum.

Penggalian juga menemukan tulang manusia dan hewan. Ada juga banyak tembikar dan pecahan, beberapa di antaranya masih dapat digunakan. Sementara benda lainnya diyakini khusus dibuat untuk proses pemakaman.

Ditemukan juga pot pualam kecil, sisa-sisa cermin logam bundar dan tembikar ritual yang dikenal sebagai miniatur 'nazar,' pot bulat kecil yang melambangkan pemilik makam.

Para arkeolog percaya prasasti yang ditemukan di bongkahan batu kapur mewakili sisa-sisa lukisan penguburan.

Gambarkanya diyakini menceritakan penghuni makam, dan beberapa di antaranya berasal dari akhir Dinasti Keenam Mesir, sekitar tahun 2345 hingga 2181 SM.

Baca juga: Makam Kaisar Pertama Romawi Kuno Berhasil Dipugar, Ini Bentuk Dalamnya

Daily Mail melaporakan, arkeolog memperkirakan situs itu digunakan selama lebih dari 2.000 tahun, dimulai dengan periode Kerajaan Mesir Kuno. Tepatnya ketika Piramida Agung Giza masih dalam proses pembangunan.

Penggunaannya dikurangi pada akhir dinasti Ptolemeus, sekitar waktu kematian Cleopatra pada 30 SM, menurut laporan majalah Smithsonian.

Menurut museum, makam tersebut digunakan oleh kelas penguasa di provinsi kesembilan Mesir Hulu, lokasi penting di Mesir kuno karena lokasinya antara Aswan dan ibu kota Memphis.

“Mengingat ukurannya yang kecil dibandingkan dengan makam yang disediakan untuk keluarga kerajaan, yang berukuran besar, makam ini mungkin telah dialokasikan untuk orang biasa,'' kata ahli Mesir Bassam Al-Shamaa kepada Al-Monitor.

Al-Shamaa percaya seni dan praktik penguburan tersebut menawarkan “lebih banyak detail tentang kehidupan sehari-hari orang biasa pada saat itu.”

Daerah ini juga dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Abidos, pusat pemujaan dewa Ozir (kemudian Osiris). Serta Akhmim, rumah pemujaan Min, dewa kesuburan maskulin yang dihormati sebagai Penguasa Gurun Pasir Timur.

Waziri mengatakan para peneliti telah mendokumentasikan lebih dari 300 makam di daerah itu. Lokasinya membentang dari al-Kharandariyah di utara hingga Nag al-Sheikh di selatan.

Arkeolog berharap lebih banyak akan ditemukan di berbagai tingkat gunung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com