GIVAT ZEEV, KOMPAS.com – Pihak berwenang Israel melaporkan, tribune di sebuah sinagoge di dekat Yerusalem runtuh.
Sinagoge tersebut terletak di Givat Zeev di Tepi Barat yang diduduki sebagaimana dilansir AFP, Minggu (16/5/2021).
Akibat insiden tersebut, dua orang dilaporkan meninggal dan seratusan lainya mengalami luka-luka.
Baca juga: Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan dengan Kekuatan Penuh
Juru Bicara Layanan Darurat Israel Magen David Adom mengatakan kepada media Israel Kan bahwa insiden tersebut terjadi saat orang-orang merayakan Shavuot.
David Adom mengatakan, struktur sinagoge tersebut sebenarnya sedang dalam tahap pembangunan.
???? #BREAKING | Relatos de dezenas de feridos após o colapso de uma arquibancada em uma sinagoga perto de Jerusalém.pic.twitter.com/IbtsZBnANo
— Mundo News (@Mundo__News) May 16, 2021
Dia menambahkan, dua orang yang tewas tersebut masing-masing adalah pria berusia 40 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
David Adom bertutur, sebanyak 167 orang yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit dengan lima di antaranya terluka parah.
Baca juga: Israel Tuding Hamas Biang Keladi Serangan ke Gaza
Foto dan video detik-detik runtuhnya tribune di sinagoge tersebut beredar luas di media sosial.
Melansir CNN, insiden yang terjadi di sinagoge itu disebut Layanan Darurat Israel sebagai mass casualty event (MCE).
???? #BREAKING | Pelo menos 2 mortos confirmados no desabamento de uma arquibancada em uma sinagoga lotada em Giv'at Ze'ev, um assentamento judaico na Cisjordânia, ao norte de Jerusalém.pic.twitter.com/pp62B01XxE
— Mundo News (@Mundo__News) May 16, 2021
Penyebutan MCE biasanya dilakukan ketika rumah sakit kewalahan dengan jumlah atau tingkat keparahan korban.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengucapkan belasungkawa di Twitter atas insiden yang terjadi di sinagoge tersebut.
Baca juga: Malaysia dan Indonesia Desak Dewan Keamanan PBB Hentikan Serangan Israel
Dia menambahkan, militer Israel akan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.
Insiden itu terjadi berselang beberapa pekan setelah tragedi kerumunan massa yang menewaskan 45 orang di sebuah situs ziarah Yahudi.
Tragedi tersebut terjadi pada akhir April di Gunung Meron dan dianggap sebagai salah satu tragedi terburuk sejak 1948.
Setidaknya 16 anak-anak dan remaja termasuk di antara mereka yang tewas.
Awal bulan ini, otoritas Israel mengumumkan akan melakukan penyelidikan terkait tragedi tersebut.
Baca juga: Bendera Israel Berkibar di Austria, Menlu Iran Batalkan Kunjungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.