Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan dengan "Kekuatan Penuh"

Kompas.com - 17/05/2021, 06:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan militernya di Gaza akan belanjut dengan "kekuatan penuh".

Netanyahu mengatakan itu ketika dilaporkan ada 42 orang yang tewas dalam serangan udara oleh pihak Palestina yang meratakan 3 bangunan, seperti yang dilansir dari Sky News pada Minggu (16/5/2021).  

Komentar pria 71 tahun tersebut muncul saat Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas kekerasan, dengan sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres yang menyerukan diakhirinya segera kekerasan dalam konflik Palestina dan Israel.

Baca juga: Israel Tuding Hamas Biang Keladi Serangan ke Gaza

Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi, "Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."

Sementara serangan tunggal Israel paling mematikan dalam konflik selama sepekan, membuat jumlah orang yang tewas di wilayah Palestina sejak pertempuran meletus pada Senin lalu (10/5/2021) menjadi 188, termasuk 55 anak-anak.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ada 16 wanita dan 10 anak di antara yang tewas dalam serangan udara pada Minggu pagi waktu setempat (16/5/2021) saat sejumlah rumah dihancurkan.

Militer Israel mengatakan kematian itu "tidak disengaja". Disebutkan bahwa itu terjadi saat menargetkan kehancuran sistem terowongan militan, yang menyebabkan rumah-rumah juga hancur.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Kronologi Bentrok Israel dan Palestina | Pengiring Pengantin Perempuan yang Tak Biasa

Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam mengatakan 20 pasukannya telah tewas sejak kekerasan meletus.

Namun, Israel mengklaim jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena mereka merilis nama dan foto dari tersangka operasi yang dikatakan telah "dieliminasi".

Membuka pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik yang sedang berlangsung, sekretaris jenderal Antonio Guterres mengatakan permusuhan itu "sangat mengerikan" dan pertempuran harus segera dihentikan.

Dia mengatakan "Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata segera", tetapi memperingatkan bahwa kekerasan di Gaza "hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian".

Baca juga: Malaysia dan Indonesia Desak Dewan Keamanan PBB Hentikan Serangan Israel

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, meminta komunitas internasional untuk "mengambil tindakan sekarang untuk memungkinkan para pihak mundur dari jurang".

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Malki mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa "tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kengerian yang dialami rakyat kami," menyebutkan keluarga dan anak-anak yang terbunuh oleh serangan udara Israel.

"Israel membunuh warga Palestina di Gaza, satu keluarga pada satu waktu," sebutnya.

"Israel mencoba untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem. Mengusir keluarga, satu rumah, lingkungan pada satu waktu. Israel mengeksekusi rakyat kami, melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," terangnya.

Baca juga: Bendera Israel Berkibar di Austria, Menlu Iran Batalkan Kunjungan

Dia menambahkan, "Setiap kali Israel mendengar seorang pemimpin asing berbicara tentang haknya (Israel) untuk membela diri, semakin berani ia untuk terus membunuh seluruh keluarga dalam tidur mereka (warga Palestina)."

Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengatakan Israel menanggapi atas serangan tidak pandang bulu oleh Hamas.

Ia mengklaim tindakan pihaknya dilakukan berdasarkan hukum internasional dan bahwa negaranya mengambil "langkah-langkah yang tak tertandingi untuk mencegah korban sipil".

"Israel menggunakan misil untuk melindungi anak-anak. Hamas menggunakan anak-anak untuk melindungi misilnya," lontar Erdan.

Baca juga: Reaksi Dunia Saat Serangan Israel Bunuh Sedikitnya 140 Orang di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com