Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Laporkan Rekor Kematian Harian Covid-19 Berjumlah 39 Orang

Kompas.com - 12/05/2021, 20:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia mengumumkan 39 orang meninggal karena Covid-19, rekor kasus harian di negara itu.

Total, kematian yang disebabkan karena virus corona di "Negeri Jiran" sudah mencapai 1.761 orang.

Adapun kasus harian corona dilaporkan 4.765, dengan total angka penularan di sana mencapai 453.222 orang.

Baca juga: Malaysia Lockdown Nasional sampai Juni Setelah Kasus Covid-19 Melonjak

Pemerintah Malaysia menyatakan, mayoritas kasus harian Covid-19 berasal dari area Klang Valley, 2.082 di Selangor dan 540 di Kuala Lumpur.

Karena itu, kementerian kesehatan memperingatkan angka infeksi harian bisa mencapai 5.000 di pertengahan Mei jika tren peningkatannya tak dihentikan.

Direktur Jenderal Noor Hisham Abdullah menyatakan, 39k korban meninggal itu terdiri dari 37 warga lokal dan dua warga asing.

Diberitakan Channel News Asia Rabu (12/5/2021), kebanyakan dari korban punya riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes.

Sebanyak 10 di antara 39 korban berasal dari Johor, kemudian delapan diidentifikasi di Kuala Lumpur.

Kemudian terdapat lima korban di Selangor, tiga di Sabah, dua di Kedah, Sarawak, Kelantan, dan Pahang.

Baca juga: Raja Malaysia Desak Warga Tidak Keluar Rumah Selama Lockdown, Khawatir Tsunami Covid-19

Lalu Perak, Melaka, Negeri Sembilan, Terengganu, dan Putrajaya masing-masing mencatatkan melaporkan satu kematian.

Varian virus corona

Dr Noor Hisham menerangkan, sejak awal pandemi, 62 kasus yang ditemukan berjenis B1351 dari Afrika Selatan, sementara dua kasus adalah varian B16172 asal India.

Otoritas kesehatan Malaysia menyatakan, mereka mengidentifikasi 20 klaster baru, dengan 12 di antaranya melibatkan tempat kerja.

HIngga saat ini, sudah ada 435 klaster komunitas di "Negeri Jiran", dengan 129 di antaranya masih aktif.

Pemerintah menjelaskan, kini terdapat 469 pasien di perawatan intensif, dengan 244 membutuhkan bantuan respirator.

Baca juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Didenda karena Langgar Aturan Covid-19

"Klaster komunitas ini meningkat melibatkan anggota keluarga, kontak erat, acara perayaan, pernikahan, dan aktivitas sosial lainnya," paparnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com