Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Gencatan Senjata Idul Fitri, Taliban Rebut Daerah Dekat Ibu Kota Afghanistan

Kompas.com - 12/05/2021, 17:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban dilaporkan merebut daerah dekat ibu kota Afghanistan, jelang gencatan senjata untuk merayakan Idul Fitri.

Pada Selasa (11/5/2021), kelompok pemberontak menyatakan mereka menguasai Distrik Nerkh, Provinsi Wardak, dalam sebuah penyergapan.

Diwartakan BBC Rabu (12/5/2021), Nerkh merupakan distrik kedua yang jatuh ke tangan pemberontak Taliban.

Baca juga: Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan, 40 Tewas termasuk Anak-anak

Ketegangan di Afghanistan makin memanas setelah AS dan sekutunya bersiap untuk menarik mundur pasukan pada 11 September.

Presiden Joe Biden mengatakan, pemulangan pasukan akan terjadi setelah mereka memastikan Afghanistan takkan menjadi markas teroris dunia.

Dalam unggahannya di Twitter, juru bicara pemberontak Zabihullah Mujahid mengatakan seluruh area telah mereka kuasai.

"Markas polisi, departemen intelijen, dan barak pasukan di Nerkh semuanya sudah kami rebut," kata Mujahid.

Dia menambahkan banyak "pasukan musuh" yang mencoba menghentikan untuk mereka tewas atau terluka.

Abdul Rahman Tariq, Gubernur Wardak membenarkan distrik yang berlokasi dekat ibu kota Kabul tersebut sudah jatuh.

Baca juga: Ledakan Bus di Afghanistan Jelang Gencatan Senjata Idul Fitri oleh Taliban

Adapun kementerian pertahanan menyatakan, militer mereka mundur sembari menyiapkan serangan balasan untuk merebut Nerkh.

Sebelumnya, pemberontak mengumumkan telah merebut Distrik Borka yang berada di Provinsi Baghlan, 5 Mei lalu.

Kabar yang disampaikan pemberontak terjadi jelang gencatan senjata selama Idul Fitri, yang berlaku selama tiga hari.

Baca juga: UPDATE: 68 Orang Tewas dalam Ledakan Bom Sekolah Afghanistan

Pada akhir pekan kemarin, Distrik Dasht-i-Barchi diguncang ledakan bom yang menewaskan 68 orang di sebuah sekolah.

Korban tewas kebanyakan merupakan murid perempuan yang saat itu tengah pulang, di mana ledakan terjadi hingga tiga kali.

Pemerintah Afghanistan menuding Taliban sebagai dalang serangan tersebut, yang mendapat bantahan dari Mujahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com