Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Mengaku Sudah Berunding dengan Arab Saudi, tapi ...

Kompas.com - 10/05/2021, 19:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Iran pada Senin (10/5/2021), untuk pertama kalinya mengonfirmasi telah mengadakan pembicaraan dengan saingan regionalnya, Arab Saudi.

Meski demikian republik itu menyatakan "terlalu dini" untuk membahas hasil dari perundingan itu.

Baca juga: Muncul Bukti Keterlibatan Israel dalam Pembunuhan Jenderal Top Iran

Laporan media, yang kemudian dikonfirmasi oleh sumber diplomatik dan pemerintah Irak, mengungkapkan bahwa para pejabat Iran dan Saudi bertemu di Baghdad pada April.

Itu merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama mereka, sejak Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada 2016.

"Tujuan pembicaraan itu untuk bilateral dan regional," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh kepada wartawan melansir AFP.

"Tapi mari kita tunggu dan lihat hasil pembicaraan ini ... mungkin masih terlalu dini untuk membicarakan rincian negosiasi," tambahnya.

Dia juga menekankan bahwa Iran "selalu menyambut pembicaraan seperti itu di tingkat mana pun dan dalam bentuk apa pun."

Negara-negara tetangga memutuskan hubungan pada 2016, setelah pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Saudi.

Insiden itu terjadi setelah Kerajaan Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah yang dihormati.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran: Israel Itu Bukan Negara, tapi Sarang Teroris

Pembicaraan di Baghdad, yang difasilitasi oleh Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi, tetap dirahasiakan sampai Financial Times melaporkan bahwa pertemuan pertama diadakan pada 9 April.

Seorang pejabat pemerintah Irak mengonfirmasi pembicaraan itu kepada AFP.

Sementara itu, seorang diplomat Barat mengatakan "diberi pengarahan sebelumnya," terkait upaya untuk "menengahi hubungan yang lebih baik dan mengurangi ketegangan".

Iran pada 29 April menyambut "perubahan nada" dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Dia sebelumnya menyerukan perlunya "hubungan yang baik dan khusus" dengan Teheran.

Dua pemerintahan yang bersaing ini telah mendukung pihak berlawanan dalam beberapa konflik regional. Seperti di Suriah hingga Yaman, di mana koalisi yang dipimpin Saudi memerangi pemberontak Houthi.

Iran mendukung Houthi, yang memerangi militer pimpinan Saudi yang ikut campur dalam perang Yaman pada 2015.

"Penurunan (ketegangan) dan (membangun) hubungan antara dua negara besar Islam di kawasan Teluk Persia akan menguntungkan kedua negara," kata Khatibzadeh, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Jenderal Iran Sesumbar Israel Bisa Dikalahkan dengan 1 Pukulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com