Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Stop Pesan Vaksin AstraZeneca Setelah Juni

Kompas.com - 10/05/2021, 06:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com – Uni Eropa akan menyetop pemesanan vaksin virus corona dari AstraZeneca setelah Juni.

Pengumuman tersebut disampaikan Komisaris Pasar Internal Eropa Thierry Breton pada Minggu (9/5/2021) sebagaimana dilansir Deutsche Welle.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Vietnam Meninggal Sehari setelah Disuntik

Breton mengatakan kepada radio France Inter bahwa pihaknya akan mengevaluasi apa yang terjadi sambil menambahkan bahwa AstraZeneca adalah vaksin yang bagus.

"Kami tidak memperbarui pesanan setelah Juni. Kami akan lihat apa yang terjadi," kata Breton.

Breton meyakinkan bahwa Uni Eropa tidak menutup pintu bagi perusahaan asal Inggris-Swedia tersebut.

Dua pekan lalu, UE mengambil tindakan hukum terhadap AstraZeneca karena dianggap gagal menghormati ketentuan kontraknya.

Baca juga: AS Janji Akan Berbagi 60 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Simpanannya dengan Dunia

BioNTech-Pfizer lebih mahal

Di sisi lain, Breton juga bersuara mengenai vaksin BioNTech-Pfizer.

Dia memperkirakan, biaya pemesanan lebih banyak vaksin BioNTech-Pfizer terbaru bakal lebih tinggi daripada kesepakatan sebelumnya.

Baca juga: Jerman Campur Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ganti Dosis Kedua dengan Jenis Lain

Kenaikan biaya untuk vaksin generasi kedua tersebut disebabkan oleh penelitian tambahan yang diperlukan dan kemungkinan perubahan pada peralatan industri.

"Mungkin ada sedikit biaya tambahan, tapi saya akan membiarkan pihak berwenang yang berkompeten mengungkapnya pada waktunya," tutur Brenton.

Sebelumnya, pada Jumat (7/5/2021) Komisi Eropa menyatakan telah menandatangani kontrak baru dengan pengembang vaksin BioNTech-Pfizer.

Kontrak tersebut memesan 1,8 miliar dosis vaksin Covid-19 untuk tahun 2021-2023.

Baca juga: Diduga Punya Efek Samping Serius, Vaksin AstraZeneca Dihentikan di Denmark

Kekhawatiran penggumpalan darah

Sebelumnya, European Medicines Agency (EMA) menyatakan bahwa pihaknya sedang meninjau laporan pembekuan darah pada beberapa pasien yang menerima vaksin AstraZeneca.

Rencana penyetopan pemesanan vaksin AstraZeneca tersebut diumumkan berselang beberapa hari setelah EMA menyatakan akan melakukan peninjauan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini masih menunggu hasil investigasi. Pihaknya menyatakan, hingga saat ini belum ada bukti yang kuat.

Regulator keamanan obat-obatan Inggris pada Jumat mengatakan, kebanyakan orang dewasa di bawah usia 40 tahun akan diberikan alternatif vaksin selain AstraZeneca karena kaitannya dengan pembekuan darah.

Baca juga: Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Australia Atur Ulang Vaksinasi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com