Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tempat Inilah Wahana Ruang Angkasa yang Mati "Dikuburkan"

Kompas.com - 09/05/2021, 14:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Layaknya barang-barang atau mesin lainnya, satelit tidak bertahan selamanya. Pada akhirnya semua satelit menjadi tua, aus, rusak, dan akhirnya mati.

Lalu, apa yang terjadi setelah satelit tersebut tidak berfungsi?

Melansir NASA, ada dua perlakuan bagi satelit yang tidak lagi berfungsi yang mengorbit di luar bumi, tergantung jarak objek tersebut dengan bumi.

Baca juga: Kronologi Roket China Long March 5B Jatuh di Samudra Hindia, Dunia Sempat Tegang

Perlakuan pertama adalah menggunakan bahan bakar terakhir satelit untuk memperlambatnya dan demikian akan jatuh dari orbit dan terbakar di atmosfer.

Perlakuan kedua adalah mengirim satelit tersebut lebih jauh lagi dari bumi. Perlakuan ini biasanya dilakukan terhadap satelit yang jaraknya jauh dengan bumi.

Kenyataannya, kedua perlakukan tersebut tidak hanya berlaku kepada satelit, namun juga benda-benda ruang angkasa buatan manusia, alias wahana ruang angkasa lain.

Untuk perlakuan pertama, wahana ruang angkasa yang jatuh ke bumi akan terbakar habis oleh atmosfer bumi.

Baca juga: Roket Long March 5B Dinyatakan Jatuh ke Samudra Hindia, Pakar: Nampaknya China Menang Taruhan

Namun ada juga wahana ruang angkasa berukuran besar yang tidak habis terbakar atmosfer bumi. Wahana ruang angkasa yang tidak habis terbakar dan jatuh ke bumi inilah yang akan “dikubur”.

NASA melaporkan, ada sebuah “kuburan” di mana benda-benda ruang angkasa buatan manusia, alias wahana ruang angkasa, dibuang ke sana.

Lokasinya “kuburan” ini terletak di wilayah di Samudra Pasifik bagian selatan, timur Selandia Baru.

Nama resmi tempat ini adalah South Pacific Ocean Uninhabited Area. Perairan ini sama sekali tidak ditinggali oleh orang-orang.

Baca juga: Roket China Jatuh di Samudra Hindia, NASA: Beijing Gagal Terapkan Standar

Kebanyakan wahana ruang angkasa yang “dikubur” di sana adalah wahana ruang angkasa yang telah mencapai masa akhir pakainya.

Lokasi tersebut dipilih karena sangat terpencil dengan lalu lintas pelayaran yang sangat terbatas. Keterpencilan inilah yang diperlukan agar puing-puingnya tidak membahayakan nyawa manusia.

Melansir Gizmodo, tidak ada pulau di “kuburan” tersebut, dengan kata lain hanya ada perairan. Sehingga puing-puing wahana ruang angkasa ditenggelangkan di sini.

Kuburan wahana ruang angkasa ini terletak di perbatasan antara zona bathyal dan zona abyssal, 4 kilometer di bawah gelombang.

Baca juga: Warga India Panik Bola Api Seperti Roket China Terlihat di Atas Langit

Di sini gelap, karena tidak ada sinar matahari yang menembus air sedalam ini dengan suhu berkisar antara 2 derajat Celsius hingga 4 derajat Celsius.

Melansir Insider, sejak 1971 hingga pertengahan 2016, badan antariksa di seluruh dunia membuang setidaknya 260 wahana ruang angkasa ke wilayah tersebut.

Penghitungan itu telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2015, di mana jumlah wahana yang dibuang hanya 161.

Beberapa wahana ruang angkasa yang dikubur di perairan ini adalah stasiun luar angkasa MIR era Uni Soviet, Jules Verne ATV punya Badan Antariksa Eropa, dan roket SpaceX.

Baca juga: Warga India Panik Bola Api Seperti Roket China Terlihat di Atas Langit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com