Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan Bertambah Jadi 50 Orang

Kompas.com - 09/05/2021, 13:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Pemerintah Afghanistan menyatakan, korban tewas ledakan bom di sekolah yang sedang ditempati murid putri bertambah jadi 50 orang.

Insiden pada Sabtu (8/5/2021), terparah sepanjang setahun terakhir, terjadi di Distrik Dasht-i-Barchi, sebelah barat Kabul.

Serangan ini terjadi di tengah proses penarikan pasukan AS yang bakal berakhir pada September mendatang.

Baca juga: Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan, 40 Tewas termasuk Anak-anak

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Tareq Arian menjabarkan ledakan bom yang membunuh 50 orang itu.

Arian menjelaskan awalnya sebuah bom mobil diledakkan di depan Sekolah Sayed Al-Shuhada, membuat murid berhamburan.

Di saat mereka panik menyelamatkan diri, Arian mengungkapkan dua peledak lain yang sudah disiapkan dinyalakan.

Selain 50 korban tewas, Arian mengatakan lebih dari 100 orang terluka. Kebanyakan merupakan murid perempuan.

Insiden itu terjadi di saat warga setempat tengah berbelanja untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri pekan depan.

Dilansir AFP, kerabat korban yang terbunuh menggelar upacara penguburan di puncak bukti yang dikenal sebagai "Pemakaman Martir" Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Ledakan Bom Mobil Tewaskan 30 Orang di Afghanistan, Korban Termasuk Pelajar

Belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab. Namun, tudingan sudah diarahkan pemerintah ke Taliban.

Dalam pernyataan yang dirilis setelah ledakan, Presiden Ashraf Ghani memberikan kecaman terkuatnya.

"Kelompok ini tak punya nyali menghadapi langsung pasukan pemerintah. Mereka menggunakan cara barbar dan brutal menargetkan anak-anak," ujar Ghani.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah kelompok mereka bertanggung jawab, dan mengarahkan tudingannya ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca juga: Update Ledakan Bom Kantor Pemerintahan di China, Kepolisian Ungkap Pelaku dan Jumlah Korban

Mujahid beralasan, mereka tak menyerang Kabul sejak Februari tahun lalu, saat meneken kesepakatan dengan AS.

Kawasan Dasht-i-Barchi di sebelah barat ibu kota merupakan lokasi yang paling sering diserang milisi.

Mei 2020, kelompok bersenjata menyerang rumah sakit di sana dan membunuh 25 orang, 16 di antaranya ibu yang baru melahirkan.

Kemudian pada 24 Oktober, pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di pusat pendidikan Dasht-i-Barchi, membunuh 18 orang.

Baca juga: Ledakan Bom Dekat Kedutaan Israel Diduga Perbuatan Seorang Warga Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com