Tambahan 3.780 kematian dalam 24 jam terakhir pada hari yang sama, membuat total menjadi 226.188. Tapi para ahli kesehatan memperkirakan angka kasus dan kematian tidak dihitung.
Situasinya semakin suram sehingga ketika jenazah menumpuk, krematorium terpaksa menolak keluarga pasien yang baru meninggal.
Baca juga: Tsunami Covid-19 di India Begitu Buruk, Ini Penyebabnya
Dalam satu contoh, sebuah kota di India membuka situs krematorium anjing bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
Penasihat ilmiah terkemuka India mengatakan bahwa di tengah wabah virus saat ini, negara itu harus bersiap untuk gelombang ketiga kasus baru yang "tak terhindarkan".
"Fase tiga tidak bisa dihindari, mengingat tingkat sirkulasi virus yang lebih tinggi tetapi tidak jelas pada skala waktu apa fase tiga ini akan terjadi. Kita harus bersiap untuk gelombang baru," K VijayRaghavan, penasihat ilmiah utama pemerintah India, mengatakan di sebuah konferensi melansir Newsweek pada Kamis (6/5/2021).
Menurut Laporan United National Development Report 2020, mengungkap alasan negara itu mengalami wabah yang memecahkan rekor sekarang.
Kondisi itu disebut terjadi karena pejabat kesehatan negara bagian tidak cukup merencanakan kebangkitan kasus baru, atau varian virus corona yang menyebar lebih cepat.
Joseph memperingatkan sementara kasus virus sebagian besar telah memengaruhi kota-kota besar di negara itu, daerah pedesaan India kemungkinan akan terpukul parah berikutnya.
Jika itu terjadi, populasi tersebut akan lebih berisiko. Pasalnya banyak daerah tidak memiliki layanan atau fasilitas kesehatan yang memadai untuk merawat individu yang terinfeksi.
Baca juga: Dalam Sepekan, Kasus Covid-19 di India Bertambah 1,57 Juta
"Begitu permintaan untuk perawatan kesehatan benar-benar meningkat di daerah pedesaan itu, di situlah krisis sebenarnya. Mereka tidak memiliki fasilitas untuk mengatasinya. Mereka tidak memiliki rumah sakit, dokter, perawat. Mereka pasti tidak memiliki persediaan oksigen,” tulis Yusuf.
Bahkan kata Joseph, di beberapa tempat hanya ada dukun, dan kadang ada petugas kesehatan tapi tidak punya fasilitas. Menurutnya krisis serius di pedesaan tinggal menunggu waktu.
Newsweek menghubungi kementerian kesehatan India untuk memberikan komentar tambahan, tetapi tidak mendapat kabar tepat waktu untuk publikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.