PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara begitu marah setelah Presiden AS Joe Biden menyebut mereka sebagai ancaman keamanan.
Pejabat senior di kementerian luar negeri memperingatkan Washington "situasi mengerikan" bisa terjadi atas kesalahan mereka.
Ancaman itu muncul setelah pada pidato di Kongres, Biden menyebut program nuklir Korea Utara dan Iran adalah ancaman keamanan bagi AS dan dunia.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Senjata Baru untuk Menargetkan Barat
Joe Biden menjanjikan akan menangani dua negara itu melalui "sikap pencegahan yang tegas dan diplomasi".
Kwon Jong Gun, si pejabat senior, menuturkan diplomasi adalah alasan AS untuk menutupi "kebijakan jahat mereka".
Dalam pernyataan yang dipublikasikan KCNA, Kwon menyatakan Biden sudah berniat mempertahankan kebijakan bermusuhan yang diterapkan 50 tahun terakhir.
"Sudah jelas kepala eksekutif AS membuat blunder besar saat ini," kecam Kwon seperti dikutip The Sun Minggu (2/5/2021).
Menurut Kwon, karena Washington sudah jelas menunjukkan niatnya, maka Korea Utara akan memberikan respons.
"Pada waktunya, AS akan menemui diri mereka berada dalam situasi mengerikan," ancam Kwon tanpa merinci maksud ucapannya.
Baca juga: Kim Jong Un Eksekusi Pejabat Korea Utara yang Beli Alat Medis Murah dari China
Sumber lain di kementerian luar negeri menuturkan, Biden sudah melukai martabat Pyongyang karena mengusik penegakan HAM mereka.
Si sumber mengungkapkan kritik itu merupakan bentuk provokasi, dan menunjukkan AS siap unjuk kekuatan dengan mereka.
Pada Jumat (30/4/2021), Gedung Putih menyatakan peninjauan kebijakan negara terhadap Pyongyang sudah diselesaikan.
Sekretaris Pers Jen Psaki hanya menyebutkan mereka tengah mencari jalan tengah memadukan pendekatan dua pendahulu Biden.
Psaki merujuk kepada "penawaran besar" era Donald Trump, dan "kesabaran strategis" yang dikembangkan Barack Obama.
Selama menjabat, Trump bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Namun, belum ada kesepakatan tercapai.
Baca juga: Paus Fransiskus Menyatakan Minat Melakukan Kunjungan Kepausan ke Korea Utara